"Jalan satu-satunya ... harus mencari pengantin pengganti!" solusi Gaga menyikapi keresahan kedua orang tuanya.
"Nah! Kamu benar!" ujar sang ayah. "Bagaimana kalau kamu gantikan saja!" lanjutnya.
"Lo ... Pa!" sontak Gaung kaget karena usulnya justru menjadi bumerang.
"Nggak ada waktu lagi, Ga! Bantulah kami untuk mengatasi masalah ini! Nanti Papa akan memberikan kompensasi lebih, khusus buatmu yang telah menyelamatkan muka Papa!" sambut  ayah memeluk putra kedua yang hanya terpaut setahun lebih sedikit dengan si sulung itu.
Dengan lemas, Gaga berserah. Demi nama baik keluarga!
"Anggaplah ini takdir Allah, Nak! Percayalah, pasti ada rencana-Nya yang paling indah!" sang ibu memeluk dan menciumi putra tampan tersebut dengan mesra.
Ketika sanak saudara siap mengantar mempelai pria ke rumah mempelai wanita, mereka sangat kaget. Pengantin pria yang mereka antar bukan  Gema Wicaksono, melainkan Gaung Widarsono.
"Alhamdulilah! Terima kasih telah menyelamatkan nama besar keluarga kita!" ujar beberapa kerabat menyikapi kesediaan putra kedua tersebut.
***
Sore itu, Gaung Widarsono, si tampan yang sudah mapan itu diantar oleh keluarga besar ke rumah mempelai wanita. Sesuai adat Jawa, calon pengantin perempuan tidak diizinkan bertemu dengan calon pengantin pria. Konon katanya para bidadari sedang datang melawat, menyempurnakan kecantikan calon mempelai.
"Ga! Alhamdulilah! Calon istrimu sangat cantik!" bisik seorang kerabat wanita yang disambut senyum manis.