***
Tepat setelah setengah abad aktivitas remaja berlangsung, malam ini kulihat lewat di media sosial tayangan dengan quote demikian.
Pernahkah kamu melihat cairan mengalir begitu mulus hingga tampak tak bergerak?  Fenomena ini disebut  laminar flow. Fenomena ketika cairan mengalir dengan begitu rapi sehingga setiap molekul mengikuti jalur yang sama tanpa gangguan. Aliran yang tenang ini membuat cairan tampak seolah diam, padahal sedang bergerak.
Yang menarik dari laminar flow adalah ketenangan yang ia ciptakan. Tak ada riak, tak ada keributan, hanya pergerakan sempurna yang hampir tak terlihat. Laminar flow adalah simbol dari ketertiban dan ketenangan di tengah aliran kehidupan. Mengingatkan kita bahwa di balik setiap gerakan selalu ada harmoni yang indah jika kita mau melihatnya.
Seolah menohok, selanjutnya menari-narilah puzzel memori meliputi sanubari. Lama tak terdengar berita tentang sosok Yasmidi, kubaca pesan WhatsApp salah seorang adik seibu nun jauh dari desa asalku. Kami pun ber-video call ria.
"Mbak, masih ingat Mas Yasmidi?"
"Oh, si hitam manis penyuka bau  melati itu, kan?"
"Eh, kok tahu begitu mendetailnya, sih!?" tawanya meledak.
"Hehe ... iya, aku pernah digendong di punggung, padahal saat itu aku sudah jadi mahasiswa!"
"Ha?! Iyakah? Ahahaha ... nostalgia, dong!"
"Hussst! Apaan! Kan saat itu aku masih bau kencur! Mana paham urusan cinta lawan jenis! Lagian gadis desa yang sedang merantau ke kota dengan sejuta kesulitan, mana terpikir hal cinta-cintaan begitu?"
"Loh, loh ... kok melebar hingga dunia percintaan, sih? Memangnya kenapa saat itu?"