Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 173 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar Bertanggung Jawab

14 Oktober 2024   19:31 Diperbarui: 14 Oktober 2024   19:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak cuma sayur-sayuran dan buah-buahan sisa dari pedagang yang dicarikan Embah dari pasar,  tetapi juga ada makanan kering khusus sebagaimana makanan anjing dan kucing. Karena salah seorang teman kerja Papa memiliki beberapa ekor kelinci piaraan, Papa juga ikut membelikan makanan siap saji buat kelinci anak-anak.

"Dik, ambilkan wortel di keranjang!" perintah Mas Oka kepada si bungsu.

"Ya, ya ... ya," bungsu pun berlari-lari kecil mengambil makanan dan segera menyodorkan sebuah wortel kepada kakaknya.

"Sini, kelincinya diberi makan. Begini caranya!" sambil meminta adiknya memegang wortel ke dekat kandang.

"Cici ... nggak nggigit, 'kan?" celotehnya dengan mata membulat.

"Nggaklah!"  

"Kemayin si Pus nyakal!" lapornya dengan bahasa cadel kepada sulung.

"Makanya, jangan dicengkiwing2. Dia nggak nyaman. Pastilah nyakar dia!" sergah Mas Iko.

"Iya, jangan disiksa! Jangan dipukul!" nasihat Mas Oka buat bungsu yang masih nakal-nakalnya karena masa egosentris itu.

"Nggak boleh jahat sama si Pus, ya ... supaya dia juga nggak jahat! Ngerti ora3?" Mas Iko ikut-ikutan menasihati adiknya yang hanya merespons dengan manggut-manggut saja.

"Embah mayah-mayah ...," sambung bungsu yang masih cadel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun