Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Biarkan Tak Berpenghuni

11 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 11 Oktober 2024   11:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Beberapa bulan kemudian, tidak sampai satu tahun, ibu saya pun dipanggil pulang ke surga! Ini yang paling menyedihkan. Saya baru saja pulang sebulan sebelumnya, tetapi ibu meninggal ketika saya tidak bisa pulang!"

"Iya, saya paham. Maafkan saya," kata Bu Gabriella.

"Bahkan, setahun setelahnya, adik kelima saya juga wafat mendadak, justru saat adik keempat saya sedang sakit mencemaskan. Akhirnya adik keempat pun menyusul dua bulan setelahnya. Jadi, dalam setahun itu saya kehilangan dua adik!"

"Oh, ...!"

"Sekarang tinggal saya sendiri. Adik-adik ipar saya untungnya semua baik terhadap saya!" netra Dinda berembun.

"Syukurlah! Semoga keluarga rukun dan damai sejahtera!"

"Amin!"

"Jadi, apakah masih ada rencana pulang ke Indonesia?"

"Jika Tuhan berkenan, saya masih ingin pulang!"

"Bolehkah saya ikut kalau kalian pulang ke Indonesia? Maksud saya, saya sama suami hendak ke Indonesia juga. Bagaimana?"

"Serius?" tanya Dinda membelalak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun