Akhirnya, pelajaran terbang hari itu disudahi dengan pesta makan. Ternyata sang induk sudah menyiapkan hadiah berupa daging segar untuk mereka berdua.
"Bagaimana, enak 'kan bisa terbang?" Â tanya induknya setelah pesta makan selesai.
"Uhhhh ... takut banget, Mak!" Â kesan Loli.
"Iya, benar. Aku takut sekali, Mak!" sahut Luli pula.
"Tidak apa, Nak! Itu pelajaran pertama. Besok ada pelajaran kedua yang tentu lebih sulit lagi. Karena itu, malam ini kalian harus beristirahat dengan baik agar besok bisa terbang lebih baik lagi!" pesan induknya.
"Bagaimana bisa beristirahat, 'kan sarangnya sudah Mak rusak!" protes Luli dengan muka cemberut.
"Nanti, kamu tidak perlu sarang lagi, kecuali kamu akan bertelur!" kata sang induk.
"Bagaimana caranya bisa bertelur, Mak?" Â tanya Loli dengan mata melotot penuh keheranan.
"Aku juga pingin bisa bertelur, Mak!" potong Luli.
"Loli, kamu jantan! Kamu tidak akan bisa bertelur sampai kapan pun!" tutur sang induk sambil tersenyum.Â
"Carilah pasangan. Carilah gadis rajawali yang cantik.  Jika  kamu berdua sudah kawin, pasanganmu itu yang akan bertelur. Kalian berdua harus mengerami telur itu bergantian dengan sabar. Setelah telur menetas, kalian berdua harus mengurus mereka seperti aku dan ayahmu mengurus kalian!" pesan sang induk kepada Loli.