"Harusnya ... makananmu itu ular! Bukan kelinci!" sambut Dogi.
"I-iya ... maafkan daku!"
"Oke, kali ini kamu kami maafkan! Namun, kamu juga harus minta maaf kepada kelinci dan berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama lagi! Sanggup?" tantang si Bruno herder.
"Iya ... iya. Maafkan daku, Kelinci!" ucap elang.
"Kelinci ketakutan, tuh! Ia bersembunyi di liang!" kata Miu.
"Tolong panggilkan, dong!" pinta si elang.
Hewan lain berusaha memanggil dan menghadirkan si Cici Kelinci ke dekat elang. Akan tetapi, tentu saja kelinci gemetar ketakutan.
"Lihat! Sahabatku yang cantik ini sampai gemetaran karena ulahmu, Elang! Kamu sungguh sangat berdosa!" ujar Miu.
"Maafkan daku, Kelinci! Aku tidak akan mengusikmu lagi!" janjinya.
"Janji, ya!" seru Bruno, "Jika melanggar, kau akan kucincang!"
"Siap. Aku berjanji akan mencari ular sebagai makanan!" janji si elang.