Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kuncup Rekah Jadilah Berkah (Bagian 1)

8 September 2024   17:14 Diperbarui: 8 September 2024   18:26 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Awas, kau! Gembrot!" bisiknya di telingaku. Matanya mengkilat menjelajah wajahku.

***

Jika dua orang guru yang berpengaruh dalam kehidupanku bernama mirip, Bu Suyanti dan Bu Suryanti, namaku  adalah Yatini. Orang bisa memanggilku Yat, Yati, atau Tini. Kami tinggal di suatu desa dengan mata pencaharian utama penduduk di bidang pertanian. Sawah terhampar luas dengan aliran sungai yang mencukupi untuk pengairan sehingga sawah dan tegal cukup subur.

Orang tuaku hanya buruh tani. Ayah Ibu bekerja di sawah jika musim tanam dan musim panen. Jika tidak di sawah, Ayah mencari daun jati dan daun pisang untuk dijual. Daun jati dijual pada pedagang daging sapi sebagai pembungkus. Daun jati itu diperoleh Ayah jauh dari desa lain sekitar dua puluh kilometer arah ke pegunungan barat daya desa. Di sana masih ada hutan jati yang cukup luas.

-- bersambung-- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun