"Awas, kau! Gembrot!" bisiknya di telingaku. Matanya mengkilat menjelajah wajahku.
***
Jika dua orang guru yang berpengaruh dalam kehidupanku bernama mirip, Bu Suyanti dan Bu Suryanti, namaku  adalah Yatini. Orang bisa memanggilku Yat, Yati, atau Tini. Kami tinggal di suatu desa dengan mata pencaharian utama penduduk di bidang pertanian. Sawah terhampar luas dengan aliran sungai yang mencukupi untuk pengairan sehingga sawah dan tegal cukup subur.
Orang tuaku hanya buruh tani. Ayah Ibu bekerja di sawah jika musim tanam dan musim panen. Jika tidak di sawah, Ayah mencari daun jati dan daun pisang untuk dijual. Daun jati dijual pada pedagang daging sapi sebagai pembungkus. Daun jati itu diperoleh Ayah jauh dari desa lain sekitar dua puluh kilometer arah ke pegunungan barat daya desa. Di sana masih ada hutan jati yang cukup luas.
-- bersambung--Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H