"I-iyaa. Sa-saya asli Tulungagung ... Anda siapa?" selidiknya canggung.
"Bapak sendiri saja? Tidak dengan keluarga?"
Si pasien hanya menggeleng lesu. Dianing kian penasaran. Kasihan sekali sudah setua ini harus ke rumah sakit sendiri!
"Bapak dari Desa Ketanonkah?" lanjut Dianing dengan netra mulai mengembun.
"I-i-iya ...," jawabnya singkat tampak loyo.
Tetiba tampak ia sangat menderita. Dipegangilah dada kiri dengan tangan kanan. Obat yang baru diambil terserak jatuh. Napasnya mulai sesak.
"Pak ... Pak!" panggil Dianing cukup jelas.
"Suster ... tolong! Ada pasien pingsan!" teriaknya spontan.
*** Â
Penulis seorang grandma yang masih belajar merajut cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H