Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Disangka Bukan Tersangka

1 September 2024   09:54 Diperbarui: 1 September 2024   10:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ditanya hanya tersenyum tipis dan menganggukkan kepala.

"Sebelum rumah jadi, izinkan saya minta sepasang suami istri yang mau tinggal bersama kami, Pak Kades. Akan digaji sesuai UMR, Pak Kades. Ini saya lakukan agar tidak menimbulkan fitnah dan si Non merasa nyaman!" lanjut Binar.

Terlahir dengan nama Bonar, dia menggantinya menjadi Binar dan nyaman dengan nama barunya yang feminin itu. Ajeng dan Bonar memang saudara sepupu. Karena itulah Ajeng lebih memilih tinggal bersamanya beberapa saat sampai ditemukan titik terang permasalahan yang sedang dihadapi.

Akhirnya, seiring perjalanan waktu, karena kerja gotong royong masyarakat setempat, selama semingguan rumah darurat itu jadi. Sederhana saja. Yang penting ada ruang tamu, dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Tidak dibuatkan sumur karena air untuk keperluan mandi dan mencuci akan diambil dari rumah Binar yang lebih permanen. Sementara lantainya masih lantai tanah yang disemen saja. Tidak bertegel.

Pasangan Pak Karnadi dan istrinya siap akan tinggal membersamai Ajeng. Pasangan paruh baya yang ditinggalkan anak semata wayangnya merantau ke luar negeri ini, rela meninggalkan rumahnya yang memang sudah tak layak huni. Keduanya malah bersyukur karena ada teman dalam keseharian. Rindu menggebu akan anak semata wayang pun teralihkan dengan bekerja melayani Ajeng.
Ajeng sangat tertutup. Dia tidak menceritakan apa pun permasalahannya. Selain pendiam, Ajeng juga tidak ingin masalahnya diketahui masyarakat. Itu karena permasalahannya sangat pelik sehingga hanya Tuhan sajalah yang layak menjadi tempatnya mengadu dan mengaduh. Dia tidak akan melibatkan siapa pun dalam permasalahannya. Termasuk Binar sekalipun.

Ketika Ajeng sedang mandi atau sedang merasakan kesedihan di malam yang sepi, dia melampiaskan rasa hatinya dengan bernyanyi dan bersenandung. Kadang tanpa disadarinya, dari ujung netranya menganak sungai tirta bening. Namun, tak sepatah kata pun sesal atau sedih diungkapkannya. Begitu piawai dia menyembunyikan permasalahan dan kesedihannya.

"Non, kita nonton, yuk. Ada pesta lengkap dengan hiburan di depan kantor balai desa!" ajak Binar dengan mata berbinar-binar.

Malam itu hampir seluruh penghuni desa berduyun-duyun menghadiri pagelaran Band Kampung yang sudah terkenal, setidaknya di daerah sekitar kabupaten. Ajeng dan Binar pun tampak ikut berdesakan menuju area paling depan. Karena Binar tahu bahwa Ajeng bisa menyanyi dan pernah menjadi vokalis band saat di sekolah dan kampus, Binar pun meminta mikrofon dan memanggil Ajeng untuk mempertontonkan kebolehannya.

Mendengar suara emas Ajeng, penonton bertepuk riuh rendah memintanya menyanyi kembali. Maka, atas permintaan penonton, Pak Kades meminta agar Ajeng mengisi acara pada pagelaran bersih desa yang akan dilaksanakan beberapa waktu ke depan.

"Jangan khawatir, kami mengundang tidak gratis. Ada honornya!" seru Pak Kades yang dilanjutkan dengan tepuk tangan riuh penonton.

Sang vokalis asli, Astuti, yang adalah istri owner Band Kampung sebagai pengiring nampak sewot mendengar dan melihat gemuruh audience menginginkan Ajeng sebagai vokalis band tersebut. Apalagi sang suami, Bang Doni yang akrab dipanggil Donal itu menyetujui dan mengontrak Ajeng sebagai vokalisnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun