Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Dia Tiada

28 Agustus 2024   10:25 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya, aku sudah melupakan semuanya kok."

***

Empat tahun silam ....

Sejak sekitar tahun 2011 silam, aku suka dengan aplikasi satu ini: facebook. Media tersebut menjadi tempat rekreasi dan relaksasi di malam hari ketika lepas dari rutinitas kantor. Bahkan, aku memiliki dua akun dengan nama berbeda. Satu dengan menggunakan nama dan profil foto sendiri, sedang satunya lagi dengan nama dan foto bukan nama sendiri.

Aku menggunakan nama samaran, salah satunya karena ingin berteman dengan para siswa untuk mengamati aktivitas mereka di dunia maya. Foto profilku gambar bunga yang kubuat dari bunga-bunga indah, baik dari taman bungaku maupun dari milik orang lain. Aku memang maniak bunga sehingga kalau ada bunga bagus, cantik, unik, dan indah pasti menjadi sasaran empuk kamera gawaiku. Nah, dua akun tersebut eksis kugunakan karena aku memiliki dua handphone berbeda. Dengan demikian, dua-duanya selalu aktif sehingga tidak kelihatan kalau pemiliknya hanya satu.

Selama itu, dua akunku aman-aman saja. Namun, tentu saja ada perbedaan kegunaan. Akun duplikatku, aku tidak menyebut sebagai akun palsu, aku gunakan untuk misi tersembunyi, mengikuti aktivitas siswaku. Dengan demikian, aku berteman dengan mereka, mengikuti tanpa setahu mereka. Aku juga mempergunakannya sebagai sarana berlatih berbahasa Inggris. Karena itu, aku berteman dengan beberapa orang yang berasal dari luar negeri, seperti India, Filipina, dan lainnya.

Di akun tersebut aku menggunakan nama bunga, tanpa usia, dan tanpa keterangan lengkap. Yang kuunggah berbagai quotes, puisi, dan lelucon sesuai usia remaja. Maklum, misiku memasuki dunia remaja para siswaku. Sekalian sebagai bahan laporan untuk aktivitas bimbingan konseling di sekolah.

Menggunakan dua akun facebook-ku ini aku berteman dengan banyak orang, beberapa berasal dari Pulau Nias. Temanku ini baik dan sangat sopan. Aku pun selalu memberikan apresiasi kalau dia mengunggah aktivitas di beranda facebook-nya. Kalau tidak sedang sibuk, aku pun memberikan komentar secara santun. Kadang juga bergurau sewajarnya.

Selain temanku itu, beberapa orang dari berbagai daerah lain juga menjadi teman facebook-ku. Banyak sekali, hampir lima ribuan ....  Nah, salah seorang teman sering berkeluh kesah tentang kehidupannya. Seorang pemuda yang awalnya mengaku lajang dengan kemampuan sebagai organis di gereja setempat. Dia mengemukakan betapa sulit hidup di daerah tersebut. Tanpa kemampuan lain, menjadi penadah getah karet atau pekerjaan serabutan lain.

Penghasilan sebagai organis, hanya kalau sedang ramai acara adat, tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Dari gereja pun tidak memperoleh honor tetap untuk pelayanannya. Maka, layak 'kan kalau aku ikut merasa prihatin membaca kesaksiannya?

"Kalau ke Medan, aku bisa memperoleh pekerjaan," tulisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun