***
Sekitar satu bulan lamanya, anai-anai sudah menemukan dan menyimpan banyak makanan yang diperkirakan cukup membuat rakyat tidak kelaparan. Musim hujan pun tiba. Kawanan tersebut sudah siap dengan musim penghujan. Bahkan, pasukan laron yang harus berinvasi, harus keluar dari sarang membentuk keluarga baru dan koloni sendiri pun, siap-siap berangkat.
Belalang Sembah yang tidak pernah memikirkan tabungan makanan pun kebingungan. Hendak keluar dari sarang, hujan begitu lebat. Angin pun sangat kencang. Tidak mungkin ia selamat kalau menerjang hujan dan angin.
Ia menggigil di sarang kecilnya. Dingin sangat menyiksa.
"Huuu ... huuu ...," tangisnya mengiba.
Saat itu kebetulan seekor anai-anai melintas dengan kesulitan. Melihat Belalang Sembah, ia mencoba singgah di sarangnya.
"Kamu kenapa?" tanya si anai-anai.
"Betul katamu! Aku tidak punya persiapan makanan karena tidak pernah menabung sebelumnya!"
"Oh, jadikan saja pengalaman. Ke depan, siapkanlah segala sesuatunya. Kalau kamu mau ke sarang kami, ada banyak makanan. Akan tetapi pasti tidak sesuai dengan seleramu!"
"Iya, Kawan. Aku berjanji akan meniru apa yang baik darimu!"
"Baiklah, aku akan melanjutkan perjalanan!"