Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasihat Bijak

21 Agustus 2024   06:58 Diperbarui: 21 Agustus 2024   08:20 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga sahabat itu akhirnya bersalaman, bermaafan, dan berpelukan. Teko tidak lagi berkeluh kesah. Mug tidak lagi gampang marah. Itulah persahabatan yang damai sejahtera. Walaupun piring seolah tidak berdaya, ternyata ia mempunyai wawasan pengetahuan luas luar biasa. Ia mampu melerai perdebatan. Ia menjadi pendamai di antara kedua sahabatnya.

"Wah, bersyukur memiliki teman sepertimu, Ring! Aku tidak menyangka bahwa sedewasa ini pemikiranmu!" kata Teko.

"Ah, biasa saja. Kebetulan saja. Enggak ada istimewanya, kok. Justru kalianlah yang luar biasa. Kalian memiliki potensi yang bisa dikembangkan lebih baik lagi!" ujar piring kecil merendah.

*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun