Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Silent of Love (Part 17)

18 Agustus 2024   16:03 Diperbarui: 18 Agustus 2024   16:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

***  

Waktu pun berjalan begitu cepat. Lima tahun telah berlalu dengan tanpa terasa. Meylina diterima sebagai mahasiswi jurusan Bahasa Inggris di perguruan tinggi negeri, masih di kota yang sama. Sementara, Melani pun sudah mahasiswi, tetapi tidak diterima di perguruan tinggi negeri. Ia mengambil jurusan pariwisata di salah sebuah perguruan tinggi swasta. Oleh karena itu, hadiah kendaraan roda empat tidak berhasil diraihnya. Sementara, karena bisa masuk perguruan tinggi negeri, Meylina berhak memperoleh hadiah kendaraan roda empat dari sang ayah tercinta.

Agar tidak terjadi kesenjangan sosial dengan sang kakak, Meylina memilih menunda hadiah dari sang ayah. Dikatakan olh ayah, Melani akan memperoleh hadiah roda empat kalau berhasil lulus menjadi sarjana. Maka, artinya setahun lagi, jika Melani lulus barulah akan memperoleh hadiah itu.

Meylina memilih menabung, mendepositokan uang pembelian kendaraan roda empat untuk dibelikan tahun depan, menunggu Melani lulus. Dengan demikian, Meylina sangat menghargai si kakak.

***

Akhirnya, Melani pun lulus dari perguruan tinggi swasta tempat menimba ilmu. Sang ayah pun memberikan haknya. Dimintanya Melani memilih sendiri jenis kendaraan dengan besaran harga yang ditentukan. Bersamaan dengan itu, Meylina pun harusnya memperoleh kendaraan roda empat.

Namun, Meylina merasa cukup dengan sepeda motor saja. Dia beralasan dengan sepeda motor lebih irit dan gesit. Dia masih akan menyimpan dana pembelian mobil tersebut dengan aman. Hingga sampailah studinya di semester keempat. Di dalam hatinya dia pun menyimpan alasan lain, tidak enak hati dengan sang kakak. Juga ingin menjaga agar sang kakak lebih nyaman dan tidak merasa iri ataupun tersaingi. Pahamkah sang kakak akan pengertian si adik ini? Entahlah.

***

Suatu malam, tepat ketika sang ayah baru datang dari Papua, datanglah tamu dari jauh. Tiba-tiba Gunawan datang bersama kedua orang tuanya tanpa memberi kabar sebelumnya. Karena itu, sang ibunda membawakan aneka lauk yang bisa digunakan makan malam bersama.  Tuan rumah hanya dibisiki, diminta menyiapkan nasi saja.

Keluarga itu sengaja datang hendak meminang salah seorang putri keluarga itu. Siapa gerangan target Wawan? Melanikah? Atau Meylina?

Klana tidak pernah berpikir bahwa Gunawan akan meminta salah seorang adiknya hendak dijadikannya sebagai istri. Ah, ... rasanya lucu saja! Hanya kepada Meylina, wawan pernah berjanji suatu saat akan menjempunya. Kali inilah janji itu ditepatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun