Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Pemilik 25 judul buku solo dan 164 judul antologi

Menulis bukan sekadar hobi, melainkan kebutuhan. Sebagaimana udara yang terjebak di usus jika tak keluar sebagai kentut akan menyakitkan. Namun, setelah keluar betapa lega rasanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Silent of Love (Part 6)

13 Agustus 2024   16:09 Diperbarui: 13 Agustus 2024   16:12 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Ya, akulah yang seringkali dipakai oleh Tuhan sehingga menjadi suara Tuhan dalam hal segala sesuatu yang baik, yang membawa berkat! Sebaliknya, kalau hal-hal salah dan jelek serta bertentangan dengan firman Tuhan, berarti itu iblis yang ingin menjerumuskan manusia, termasuk kamu. Makanya, selalulah berharap dan berkomunikasi dengan Tuhan, Allahmu yang esa itu agar suara-Nyalah yang kau dengar sebagai suara hatimu itu!"

"Oh, gitu, ya!"

"Iya, Lina! Ketika kamu bersenandika seperti ini, selalulah sebut nama Tuhanmu dan hadirkan Dia di dalam hatimu sehingga yang terjadi adalah komunikasimu dengan Dia yang bertahta di surga!"

"Terima kasih, wahai sanubariku ... yang telah mengingatkanku akan hal-hal baik dan kebaikan. Semoga Allah yang senantiasa menonton ulahku pun menuntun ke jalan yang benar sesuai kehendak-Nya, amin!"

"Amin!"  

Ketika Lina selesai bersenandika, didengarnya suara ketukan pintu dengan lembut.
Ternyata, sang bundalah yang sedang berada di hadapannya, di ambang pintu.

"Bundaaa ...," lirihnya.

"Ada apa, bungsuku ... Sayang?"

"Enggak apa-apa, Bund. Tadi mata Lina sempat kelilipan sehingga Lina kucek dan jadi seperti ini!"

"Oooh, ...!"

"Sekarang sudah baikan, kok. Bunda ada perlu dengan Linakah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun