Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Pemilik 25 judul buku solo dan 164 judul antologi

Menulis bukan sekadar hobi, melainkan kebutuhan. Sebagaimana udara yang terjebak di usus jika tak keluar sebagai kentut akan menyakitkan. Namun, setelah keluar betapa lega rasanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sosok Misterius

13 Agustus 2024   03:39 Diperbarui: 13 Agustus 2024   06:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi ... apa tidak disemprot oleh Pak Burhan?" tanya Adit dengan muka serius.

"Iya, sih. Mungkin kita perlu bilang Kakek, ya!" usul Arka sambil meneleng ke kiri kanan.

"Atau anak-anak dikode saja. Jangan berteriak cukup kencang sehingga mengganggu tetangga, khususnya beliau yang tidak suka berisik!" saran Adit.

"Ah, mana bisa! Teman-teman kalau gurau bandel juga! Namanya juga gembira, pasti teriak spontanlah yang keluar. Demikian juga tawa, apa bisa direm menurutmu?"

"Iya, juga sih!"

"Ya, sudah besok kita ketemu teman-teman, kita rancang permainan seru yang tidak mengganggu tetangga saja. Alat perang kita bisa minta tolong anak-anak perempuan juga untuk membuat topi daun nangka. Kalau pistol-pistolan atau senapan, kita gunakan pelepah pisang saja. Bagaimana?" usul Arka.

"Wuah, seru! Muka kita bisa dicoreng-moreng layaknya tentara latihan perang, ya! Aku akan siapkan arang buat muka kita! Hahaha .... Pasti seru!"

"Nah, kamu, ya! Ini ... belum aksi perang-perangan saja tawamu sudah kencang begitu! Bagaimana kalau bertemu dengan sepuluh anak, coba? Mana bisa kita berbisik, ha?" Arka menimpali tawa Adit yang membahana.

"Iya juga, sih. Membayangkan saja ... sudah terasa serunya!"

Tak urung mereka berdua tertawa juga.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun