Genap lima mereka mengelola kebun kakao peninggalan orang tua Suyud. Seperti halnya Paman dan Bibi yang sejak tahun kedua telah pulang ke rumah putri tunggalnya di Blambangan, Juragan muda dan Suyud mengembangkan hasil keuntungan panen dengan berinvasi menambah jumlah lahan kakao. Bahkan, mereka mengembangkan pembibitan sendiri sehingga tidak perlu membeli bibit lagi. Dengan demikian lahan mereka bertambah-tambah saja.
Atas usulan Suyud, lahan baru yang dibeli dan dibuka setelah mereka pindah, diatasnamakan juragan muda, sementara lahan lama tetap menggunakan  nama Suyud sebagai pemilik tunggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H