Penyiraman dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore). Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal menggunakan pupuk urea TSP dan KCl. Dosis pemupukan disesuaikan dengan umur tanaman. Pemupukan pertama dilakukan saat berumur dua bulan sejak masa tanam.Â
Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 4 bulan.
Penyiangan dilakukan secara teratur dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kakao. Pemangkasan pertama dilakukan dengan cara memangkas pucuk tunas saat tanaman berumur 4-6 bulan. Setelah itu lakukan pemangkasan cabang lateral saat tanaman berumur 7-9 bulan. Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan sanitasi lahan. Selain itu, dapat juga menggunakan pestisida dan fungisida.
Dalam hal pemanenan yang perlu ditehaui sebagai berikut. Buah kakao dapat dipanen setela berumur 5-6 bulan sejak mulai berbunga.Â
Ciri buah kakao yang bisa dipanen adalah berwarna kuning atau merah. Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik dengan gunting buah pada bagian tangkai buah dan sisakan 1/3 bagian tangkai buah pada pohon.
Tumbuhan kakao adalah salah satu jenis tanaman yang sangat rentan terhadap hama dan penyakit, jadi perlu perhatian khusus untuk merawat tanaman ini. Jika ada tanaman yang sudah terserang penyakit sebaiknya langsung dibakar. Hal itu karena dikhawatirkan akan merambah ke tanaman yang lainnya juga.
Perlu juga digunakan pestisida untuk mencegah penyakit, sedangkan untuk hama seperti ulat kilan, ulat jaran, kutu dan ngengat bisa dilakukan insektisida, dan untuk jamur bisa dilakukan fungisida.
Dalam budi daya tanaman kakao ini memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan ekstra. Selain waktu yang dibutuhkan dari pembibitan hingga panen sedikit lebih lama, perawatan dan pemeliharaan tanaman kakao harus diperhatikan lebih agar panen buah kakao dapat maksimal. Selanjutnya, biji kakao disetor ke pabrik yang ada di desa itu sejak lama sebelum mereka hadir di desa itu.
"Wahhh, saya sangat bersyukur dipertemukan dengan Ito dan Eda yang berlatar belakang insinyur, khususnya bidang pertanian dan perkebunan. Seandainya tidak demikian, saya pasti tidak akan tahu dan telaten mengelola perkebunan ini!" seru Suyud.
"Ya, begitulah pengaturan bijak Allah kepada umat-Nya, Yud. Yang penting kita harus makin mendekat kepada-Nya. Pasti jalan hidup kita akan ditata sesuai skenario indah-Nya!" Â sambut Paman.
"Iya, saya tidak menyangka sama sekali. Hidup ini mengalir dan diatur sedemikian rupa!" lanjut Suyud masih terheran-heran.
***