"Nah, kan! Kami ... Bantal dan Guling di kamar ini menghendaki kamu pergi! Paham, kan?" ujar Guling.
"Oke ... oke. Kalau kalian mengusirku, aku pasti akan pergi kok! Tenang saja!"
"Tenang, tenang apanya? Suara dengungmu itu berisik banget, tahu! Sana ... segera pergi!" usir Guling.
"Iyaaa ... iya! Dasar barang-barang tak berguna!" gerutu Nyamuk sambil ngeloyor terbang mencari jalan keluar.
Sebuah selimut yang masih terlipat rapi menggeliat perlahan-lahan. "Kalian ... kenapa sih berisik mulu? Aku jadi kaget, nih!" sapanya.
"Hmmm ... ada tamu tidak diundang, Kawan! Seekor nyamuk yang mendengung-dengung, tapi sudah kami usir kok. Tidurlah kembali, sudah aman sekarang!" jawab Bantal dengan santai.
"Kalau ada tamu, saranku ... yang sopan saja!" usul selimut.
"Sopan? Kalau ia berlaku sopan, kita pun bisa membalas dengan sopan!" jawab Guling sewot.
"Ya, ya ... aku paham. Hanya saran saja! Kalau misalnya kamu jadi dia, apa nggak kesal diperlakukan tidak sopan?" Selimut berusaha memperbaiki letak agar tampak tetap rapi.
"Intinya, Nyamuklah yang mendahului berisik. Jadi, kutegur dan kuusir!" sambut Guling.
"Iya, baiklah. Kali lain kusarankan ... kalau ada masalah seperti itu, cara mengusirmu yang halus saja. Jangan dengan emosi!"