Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gelang Giok (Part 6)

2 Juli 2024   18:23 Diperbarui: 2 Juli 2024   18:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Om, lapar. Apa kita bisa membeli makanan?" tanya Una.

"Tentu bisa Sayang, kita akan mencari tahu di mana warung yang menjual makanan lumayan enak, ya!" jawab Ami.

"Bagaimana kalau sementara kalian memanggil kami Papa dan Mama?" usul Adi.

"Boleh," jawab Una setuju.

"Kalau ditanya siapa pun kalian katakan bahwa kami berdua orang tua kalian, ya!"

"Baiklah," Una mengangguk.

"Kita berjuang bersama-sama, ya, Sayang. Jangan pernah takut karena Tuhan ada dan selalu menyertai perjalanan kita. Pelarian kita ini pasti tidak dipikirkan oleh mereka. Namun, kita tidak boleh sembrono, harus tetap waspada. Kita harus segera menjauhi mereka," urai Adi.

"Una dan Uni harus nurut, ya Sayang!" imbuh Ami.

Kedua bocah tersebut hanya mengangguk.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun