Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gelang Giok (Part 6)

2 Juli 2024   18:23 Diperbarui: 2 Juli 2024   18:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Jika jalan lurus dan di depan dirasa aman, Adi pun menyempatkan menoleh ke arah Ami. Jika kebetulan nanar netranya bersirobok, mereka pun tersenyum sangat manis.

"Mas, kita akan ke mana?" bisik Ami lirih.

"Ssstt, jangan biasakan cerewet tentang rahasia kita, Ami!" jawab Adi dengan suara kecil dan perlahan.

"Kita cukup menikah sederhana saja, ya?" lanjut Adi dengan sesimpul senyum yang dibalas anggukan oleh Ami dengan netra berbinar.

"Mas, kalau aku mengantuk apa boleh tidur?"

"Sebaiknya temani Mas, ya Dik! Makanlah camilan supaya kantukmu sirna. Nanti, Mas akan ajak istirahat di pos kepolisian kalau benar-benar tidak kuat lagi menyetir. Lima jam lagi, ya. Setiap lima jam kita harus beristirahat. Maksudnya mesin mobil harus didinginkan juga. Hanya, kita tidak bisa menginap sembarangan. Karena itu, kita harus menginap di kantor polisi sambil memohon penjagaan dari aparat. Kita harus melapor juga, 'kan masalahnya?"

Ami hanya mengangguk menyetujui apa yang menurut Adi baik. Mereka memang sedang berjuang dan memperjuangkan nasib keturunan majikannya. Sebab dalam hal ini mereka belum mengetahui pasti siapa-siapa yang sedang menjadi musuh bagi majikannya itu.

Ketika perjalanan sudah mencapai lima jam, mereka belum sampai ke Ketapang. Namun, sebagai antisipasi menjaga agar mesin mobil tidak panas, Adi mencari pos polisi yang dapat dijangkau.

Ketika sampai di salah satu kantor polisi, Adi turun dari kendaraan. Segera melapor sesuai arahan Ketam. Dengan cermat petugas pun mencatat data yang diperlukan demi keamanan dan kenyamanan musafir yang sedang mencari keselamatan tersebut.

Tidak banyak yang disampaikan karena segala sesuatu sudah ditangani oleh Ketam sehingga tinggal melapor saja. Setelah melapor, mobil diparkir di tempat paling nyaman. Petugas mengarahkan masuk garasi yang kebetulan tempatnya agak jauh dan cukup sepi sehingga pagi itu mereka bisa beristirahat.

Jendela dibuka sedikit agar terjadi sirkulasi udara. Beristirahatlah barang sejenak agar mesin kendaraan tidak panas dan raga pun tidak lemas. Setelah sekitar satu jam tidur, Adi dan Ami sudah terlihat segar kembali. Una dan Uni pun sudah terbangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun