"Om, lapar. Apa kita bisa membeli makanan?" tanya Una.
"Tentu bisa Sayang, kita akan mencari tahu di mana warung yang menjual makanan lumayan enak, ya!" jawab Ami.
"Bagaimana kalau sementara kalian memanggil kami Papa dan Mama?" usul Adi.
"Boleh," jawab Una setuju.
"Kalau ditanya siapa pun kalian katakan bahwa kami berdua orang tua kalian, ya!"
"Baiklah," Una mengangguk.
"Kita berjuang bersama-sama, ya, Sayang. Jangan pernah takut karena Tuhan ada dan selalu menyertai perjalanan kita. Pelarian kita ini pasti tidak dipikirkan oleh mereka. Namun, kita tidak boleh sembrono, harus tetap waspada. Kita harus segera menjauhi mereka," urai Adi.
"Una dan Uni harus nurut, ya Sayang!" imbuh Ami.
Kedua bocah tersebut hanya mengangguk.
***