Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Anyelir (Part 15)

28 Juni 2024   09:30 Diperbarui: 28 Juni 2024   10:14 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Netra Anye berbinar sambil mengangguk.

"Kalau kau rindu, bilang saja! Aku akan selalu ada untukmu! Kau juga berhak memperoleh kebahagiaan!" lanjut Jalu serius.

Anye hanya mengerjap-ngerjap netra. "Ah, dunia tampak kian berbeda. Kini, tak lagi ada aku saja, tetapi juga dia. Aku dan dia siap menjadi embrio kulasentana!" pikirnya mantap.

"Rindu tidak hanya muncul karena jarak yang terpisah, tetapi juga karena keinginan yang tidak terwujud," lanjut Jalu menatap netra Anye hingga menembus ke lubuk jiwa.

"Kamu kenapa, Anye?"

"Ya, ... kini aku bukan lagi aku yang dulu, Jalu."

"Ya, benar. Kau adalah belahan jiwaku, Anye! Istriku! Bukan sekadar kekasih lagi. Aku tahu, itu!"

"Perubahan drastis!" gumam Anye.

Mereka tersenyum penuh makna.

"Jangan ada dusta di antara kita!" ujar Jalu masih menatap netra indah Anye.

"Yang ada malah rindu dendam di dada," sahut Anye pula.

"Kok pakai dendam segala? Tidak cukupkah hanya dengan rindu saja, Anye?"

Anye menggeleng sambil tertawa.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun