"Hari ini Sabtu, 10 Januari 1998, Anye!" ketika kita berhasil menyeberangi selat menuju pulau cita dan cinta." Begitu tulisnya pada diary yang sengaja selalu disimpan di dalam tas ranselnya.
"Jalu ...," lirihnya.
"Hmmm ...."
"Kalau pekerjaan kita ini membuahkan hasil, jangan tinggalkan daku!"
"Nggak! Aku nggak sanggup berpisah darimu! Nggak akan sanggup!" tuturnya sambil menutup mulut Anye dengan kedua jemari.
"Aku merasa ...."
"Merasa bagaimana? Nggak sakit, 'kan?" selidik sang pangeran tampan sedikit ketakutan.
Anye menggeleng, "Kayaknya ..."
"Apa?"
"Kalau jadi, bagaimana?"
"Oh, ya bersyukur kepada Allah jika berhasil! Aku akan makin bersemangat!" tolehnya tepat ke wajah Anye.