Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Selimut Usang

26 Juni 2024   08:15 Diperbarui: 26 Juni 2024   08:35 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kisah Selimut Usang
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Pagi ini selimut usang dilipat dengan cukup baik, mendekati sempurna. Namun, karena ada sobekan di sana-sini, tentu saja lipatannya kurang memuaskan majikan pemilik kamar tidur.

"Kamu memang seharusnya sudah pensiun, Mut!" bisik sebuah guling di sebelahnya.

"Iya, aku memang digunakan sejak kakek nenek mereka masih hidup. Kini mereka sudah berpulang cukup lama. Jadi, kondisi tubuhku sudah usang, lapuk, dan rapuh!" jawab selimut bersedih.

"Jangan khawatir. Di tempat lain, kamu pasti masih sangat dibutuhkan. Semoga saja masih ada yang menerima kehadiranmu dengan sukacita, ya!" bisik sebuah bantal di sampingnya.

"Iya, terima kasih, Kawan. Kalian adalah sahabat baikku selama ini. Semoga kalian masih dipertahankan, ya. Kalau aku harus pindah rumah, doakan saja agar aku masih bermanfaat!" sahut selimut lirih.

"Baiklah, kami akan selalu berdoa buatmu. Semoga masih ada yang memanfaatkan kamu sesuai tugas kewajibanmu selama ini!"

"Amin," jawab selimut.

***

"Ti, Surtiiii!" panggil majikan kepada pembantunya.

"Iya, Nyonya! Ada apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun