Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bertemu Gegara Si Putri Bungsu

5 Juni 2024   10:11 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:41 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setelah sampai di rumah mereka yang cukup bagus untuk ukuran desa, aku dipersilakan beristirahat malam itu. Keesokan paginya, aku diajak oleh mantan ke sekolah tempatnya berdinas sebagai kepala sekolah. Di tengah perjalanan itulah, sambil mengendarai kendaraan dia bercerita panjang lebar tentang kehidupan berkeluarga mereka.

Hari ketiga, ketika aku siap hendak pulang, aku dimintanya tambah semalam karena akan ada acara katanya. Benar, mantan dan istri mengadakan selamatan 'mbangun nikah'.

Dengan mengundang beberapa orang teman dan tetangga, Mas mantan mengajakku ikut lesehan di tengah-tengah mereka.
Bersama istrinya di sebelah kiri, dimintanya aku duduk di sebelah kanan Mas mantan.

"Saudaraku semuanya, ini ... perkenalkan mantan pacarku tahun ... masa kuliah. Kehadirannya di tengah keluargaku ini menyadarkanku bahwa aku tidak akan, tepatnya tidak jadi menceraikan istriku. Karena itu, di hadapan Saudara semua, kubulatkan tekad untuk mbangun nikah. Semoga ke depan bahtera keluarga kami tidak mengalami badai topan seperti yang terjadi tiga tahun belakangan ini!"  katanya terbata-bata dengan netra berkaca-kaca sambil memelukku di bahu kanan dan istrinya di bahu kiri.

"Terima kasih, ya ... telah mempersatukan kami kembali!" bisiknya di telingaku.

***

Entahlah, sepulang dari kota mantan itu perasaanku pun menjadi plong! Perjalanan yang semula kupikir kulakukan sebagai refreshing dan me time setelah sekian puluh tahun berkutat dengan bekerja keras mencari dana kuliah bagi ketiga cowok tampanku, tiba-tiba menjadi berkat buat keluarga Mas mantan. Hal yang sama sekali tidak pernah kuduga! Mantan pacar sebentar itu ternyata memiliki kesan mendalam juga kepadaku.

Memang, saat masih berpacaran dahulu, aku juga pernah berkunjung ke rumahnya yang sangat sederhana kala itu. Bersyukur, aku dan adik angkatku yang memiliki saudara di Banyuwangi bisa  mengunjungi rumah Mas mantan.  Si  adik angkat inilah yang melaporkan kondisi orang tua Mas mantan kepada kakek. Buntutnya berakibat fatal, yakni keputusan kakek bahwa aku harus meninggalkannya. Lamaran lisan Mas mantan langsung ditolak oleh kakek!

Setelah keputusan itu terjadi, kami berpisah secara baik-baik. Mas mantan pun memulai petualangan meniti karier. Dia melanjutkan kuliah pada program PGSLA berbeasiswa dan langsung diangkat menjadi pegawai negeri dan berdinas di Pulau Lombok. Sejak itulah kami putus hubungan dan setelah dua puluh lima tahun tersambung kembali oleh jasa putri bungsu yang ikut program intensif di bimbingan belajar tempatku mengabdi sore hingga malam hari.

Sungguh kisah nyata yang tak pernah kuduga terjadi dalam hidup dan kehidupanku. Sungguh aku tidak menyangka ternyata aku menjadi lem perekat kerenggangan hubungan mereka. Rasanya tak perlu aku mengorek dan menuliskan kisah mereka di sini. Kurang etis. Yang jelas, mereka berdua di ambang perceraian karena konon kesalahan sang istri. Hal itu menyebabkan hati dan perasaan Mas mantan hambar dan hampa. Setelah dua hari berbincang denganku, keputusan luar biasa pun diambilnya.

***  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun