"Ayo! Tunjukkan di mana kalian lihat cumplung! Ayo, bersama kami!" ajak beberapa orang.
Hanya tangan Parli yang digeret oleh Pak Bayan untuk menemani mereka menyaksikan kebenaran berita tentang cumplung tadi.
"Sekalian, jangan lupa tugasnya supaya besok nggak dimarahi guru!" seru salah seorang warga.
Pagi itu suasana desa menjadi gempar gegara penemuan cumplung di area makam. Sejak saat itu, orang tua tidak mengizinkan anak-anak berkeliaran di area makam, kecuali ada orang dewasa yang menyertainya.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H