Kami  biasa bermain menggunakan kelapa sisa dimakan bajing itu sebagai roda dorong. Nah, beberapa anak bergalah pun asyik mengail agar kelapa itu bisa segera diambil.
Cumplung adalah buah kelapa berlubang dan kosong, jatuh dari pohon akibat hama atau dimakan tupai. Selain itu, cumplung juga bisa berarti tengkorak manusia, kepala manusia wafat. Jadi, dua makna! Bisa berarti kelapa atau kepala!
"Lohhh ... ada rambutnya!?" teriak Budi membelalak ketakutan.
"Kepala manusia!" seru yang lain serempak.
"Tolooong! Tolong! Ada cumplung! Kepala manusia mati!" teriak dan jerit anak-anak bersahutan sambil berlari berhamburan sesegera mungkin meninggalkan area makam.
Berhamburanlah sekitar sepuluhan anak yang bermain-main di pemakaman pada Minggu pagi itu. Ada yang segera pulang sambil histeris dan masih berteriak-teriak ketakutan.
"Ada cumplung! Ada cumplung!"
"Endas putus!"
"Endas uwong! Ono endas putus!"
"Eneng apa?"
"Ada apa?" tanya beberapa orang yang melihat kepanikan kami.