Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bias Bianglala Senja (Part 3)

2 Juni 2024   02:12 Diperbarui: 2 Juni 2024   05:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Aku terhenyak, tak bisa menjawab. Kumundurkan  posisi kursi, lalu menoleh padanya.

"Aku sedang menunggu panggilan tes di suatu kantor. Tolong bantu mendoakan, ya ... agar aku diterima di sana. Aku janji akan setia menunggu sampai Mbak bersedia menjadi calon istriku!" katanya dengan bergetar. "Apakah aku yang miskin ini tidak layak mengatakan hal itu?" tanyanya pelan sekali.

 "Aku hargai kejujuran dan ketulusanmu, tetapi aku juga harus menyelesaikan kuliahku seperti nasihatmu!" jawabku tak kalah pelan.

"Iya, aku sanggup menunggu sambil mempersiapkan masa depan!" katanya. "Aku tidak ingin mengecewakanmu!" lanjutnya.

Beberapa saat kemudian, "Bagaimana, apa aku diterima?" netranya nanar menelisik dengan menatap langsung netraku.

bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun