Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Manisnya Sebuah Pertemuan

31 Mei 2024   11:32 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:37 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengapa Eyang membeli lima cetakan lengkap dengan kompornya? Siapa tahu ada masyarakat sekitar yang berkenan membeli dagangannya di rumah. Jadi, sekalian teras rumah dijadikan lapak. Eyang atau Bu Sur bisa melayani pembeli kue pancong di rumah selain empat pemuda yang berdagang keliling.  

"Eyang, Bligo mau berangkat," pamit seorang petugas.

"Sudah lengkap peralatanmu?"

"Sampun!"

"Oke, ati-ati, mugo-mugo laris!" doa Eyang.

"Aamiin!" sahutnya.

Selain Bligo ada tiga lelaki lain yang menjajakan dagangan ke kota sekitar tujuh kilometer dari rumah. Ya, Eyang mempekerjakan empat penuda desa untuk berjualan rangin alias serabi miring ke kota-kota sekitar desanya. Meskipun sudah sepuh, Eyang masih memikirkan kesejahteraan warga desa dengan cara membuat usaha rangin. Harusnya menggunakan  pikulan, tetapi daripada berjalan kaki jauh dan panas, Eyang berinisiatif membelikan sepeda motor. Maka, dengan kendaraan tersebut, praktis jajanan bisa dijajakan lebih jauh dibandingkan dengan berjalan kaki menggunakan pikulan.

Empat pemuda tersebut berangkat pukul 06.00 WIB dan pulang sekitar pukul 11.00 WIB. Sementara, Bligo sebagai kapten diminta belanja tepung beras, tepung ketan, tepung terigu, gula halus dan gula pasir. Gemplo sebagai wakil kapten saat pulang harus membeli sekitar 10 butir kelapa ukuran sedang dan langsung diparutkan dengan mesin.  Jarot harus membeli pisang ambon atau nangka untuk isian, sementara Darko mengurus LPG semangka yang harus dipersiapkan agar saat jualan dalam keadaan masih berisi. Dengan demikian, keempat pemuda tersebut harus rukun dan saling bekerja sama mempersiapkan dagangan untuk keesokan harinya.

Eyang mempersiapkan membuat adonan setiap pukul 04.00 WIB sehingga manakala keempat pemuda sudah siap menjajakan dengan sepeda motor masing-masing, Eyang beristirahat. Namun, dibantu seorang asisten rumah tangga Eyang pun mempersiapkan makanan untuk keempat anggota, yakni para pemuda pedagang yang dikader dengan kasih sayang. Ya, dengan kelima orang teman tersebut, Eyang tidak merasa kesepian. Tidak dipikirkan dan dihiraukan lagi apakah kedua putra putrinya mengingat keberadaannya. Bagi Eyang, yang penting hidupnya bermanfaat dan masih diberi kesehatan saja sudah merupakan anugerah luar biasa.

Minggu pertama dagangan keempat pemuda bisa habis tetapi membutuhkan waktu lama dan harus berpindah-pindah tempat. Jika pagi Gemplo berdagang di depan sebuah sekolah dasar yang berdekatan dengan Taman Kanak-Kanak. Agak siangan dia harus pindah ke depan Pasar Kliwon hingga dagangan habis. Beruntung, dalam waktu cepat dagangan bisa habis karena memang rasanya gurih campur manis.

Rute Jarot berbeda dengan ketiga temannya. Jarot memilih mangkal di dekat pasar induk sehingga mudah mencari pelanggan. Ya, tukang panggul dan para sopir serta kenek truk pengangkut sayur dan buah. Sementara Darko memilih berdagang di dekat rumah sakit umum hingga dagangannya habis.  Adapun Bligo memilih berjualan di dekat proyek jalan tol atau megaproyek perumahan agak di luar kota yang laris manis dicari pelanggannya. Dagangan Bligo pun lumayan cepat habis karena piawai memilih tempat strategis. Setelahnya, dia harus segera ke pasar membeli bahan baku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun