Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis sebagai refreshing dan healing agar terhindar dari lupa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dengan bahagia apa yang mampu ditulis saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jamu Jemu

30 Mei 2024   07:16 Diperbarui: 30 Mei 2024   07:27 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jamu Jemu
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu

Ada sekeluarga kelinci yang berbahagia. Ada seekor ayah, ibu, dan tiga ekor putra-putrinya. Kak Linci anak kelinci betina yang tertua sudah memulai kuliahnya. Kak Lindo, anak kelinci nomor dua masih bersekolah di SMP kelas akhir. Sementara, Linca masih duduk di bangku sekolah dasar.

Ketiga anak kelinci itu selalu hidup rukun dan bersukacita. Kalau tidak sedang belajar di kampus atau di sekolah, mereka bergurau bersama di rumah. Sementara, bapak dan ibunya sibuk mencari makanan buat ketiga putra-putri yang pandai dan menggemaskan itu.
Lincin sudah selesai mengerjakan PR-nya. Kak Linci sedang menyeterika. Kak Lindo lagi mengunjungi sahabatnya yang sedang sakit. Karena merasa kesepian, Linca merasa bosan. Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya.

"Kak, Linca mau pergi main dulu, ya!" ujarnya berpamitanlah ia kepada sang kakak.

"Baiklah, Dik. Kamu harus berhati-hati. Kadang Paman Elang kalau sedang lapar bisa saja menyambar! Maka, waspadalah!"

"Baik, Kak!"

"Kamu akan ke mana?"

"Entahlah!" sahut sang adik.

"Sebaiknya, kamu ke rumah Bibi Hunta saja, Dik!"

"Ah, malas! Memang ada apa di rumahnya? Maksudku ada siapa? Apa Kakak yakin aku bakal tidak bosan?"

"Yakin banget, dong!" seru sang kakak ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun