Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jadwal-Nya Luar Biasa

27 Mei 2024   02:09 Diperbarui: 28 Mei 2024   02:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putra tengah bersama temannya bermain kano. Mereka mengambil kano untuk berduaan. Sementara, aku tinggal beristirahat di pantai. Beruntung masih tengah hari sehingga air masih pasang. Ketika air mulai surut, tepat sekitar pukul 15.00 -an mereka berdua sudah puas berkano ria. Kami pun meluncur ke tempat parkir mobil. Namun, jarak antara Pantai Gatra dengan pos parkir sekitar tiga kilometer. Kami berjalan kaki sekitar satu kilometer dan dijemput ojek Viar kembali. Kali ini kami naik ojek bersama penumpang lain. Sampailah kami di tempat parkir kendaraan.

Terpujilah Tuhan, bertemu si istri yang sedang jaga toko. Kami sangat lama tidak bertemu. Sejak pandemi Covid-19 silam. Jadi sekitar lima tahunanlah! 

Putra tengah meminta diantar ke pasar ikan, eh ... malah kepada kami bertiga disajikan ikan bakar dan cumi-cumi secara cuma-cuma. Senja hari itu kami makan di rumah saudara dengan menu ikan bakar yang tidak kami rencanakan sebelumnya.

"Ada ibadah, loh. Nginap saja di sini, ikutan ibadah dulu!" kata si empunya rumah.

Namun, teman putra tengah tidak bisa karena tidak izin orang tuanya untuk menginap. Dengan demikian, aku ditinggal untuk ikut ibadah persekutuan doa, sementara putra tengah dan sahabatnya pulang ke Malang malam itu.

Terpujilah Allah pada saat ibadah, aku bisa bersaksi tentang karya Allah di dalam hidupku. Luar biasa. Ternyata Tuhan mempunyai rencana sangat indah! Hari itu perjalananku yang tidak kurencanakan sebelumnya ditata-Nya sedemikian rupa. Meskipun tanpa persiapan, aku menginap semalam di Sendangbiru. Bagaimana dengan baju? Ahaha ... langsung dipinjami, dong!

Keesokan harinya, aku pulang nebeng putra kedua saudaraku yang mengirimkan pesanan ikan dan udang ke Malang. Aku sungguh bersyukur karena jadwalku itu ditata Tuhan sedemikian rupa. Perjalanan tersebut dalam kondisi gatal kronisku sudah disembuhkan-Nya. Luar biasa pokoknya!  

"Rencana Tuhan memang lebih indah, kan? Pas Mama sudah sembuh, dihadiahi healing ke Sendangbiru. Apalagi ikutan ibadah!" kata suami.

Malang 27 Mei 2024  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun