Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 19)

23 Mei 2024   15:48 Diperbarui: 23 Mei 2024   16:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Damar Derana Part 19

"Sebentar, Nak Sayang ... tunggulah  sebentar lagi, ya ... !" kata Vivi sambil tetap melaksanakan tugas sebagai seorang istri  piawai dalam membahagiakan suami. Prasojo bangga. Kini Vivi semakin luar biasa. Hal yang tidak pernah dirasakan ketika Prasojo bersama Nadya.

Vivi yang masih sangat belia ini ternyata  justru lebih mahir membuatnya knock out. Ada saja yang dilakukan sehingga hal itu selalu membuatnya ketagihan bahkan kecanduan. Vivi  tidak pernah mengelak atau menolak kapan pun Prasojo membutuhkan pelayanan yang satu itu. Luar biasa. Inilah yang membuat tidak mampu melepaskan barang sedetik pun! Cinta Prasojo telah terpatri mati.  

Prasojo tidak tahu kalau Vivi selalu mencari tahu lewat internet bagaimana teknik menaklukkan hati suami. Ini dilakukannya agar dia tidak disingkirkan seandainya Prasojo hanya menginginkan anak darinya. Vivi tidak mau diceraikan! Karena itu dia giat mengubah diri menjadi istri idaman. Dia juga tidak mau mamanya menyuruh kembali bersekolah dan hanya memanfaatkannya untuk mendapatkan anak saja. Vivi ingin mempertahankan rumah tangganya. Selain karena sangat mencintai Prasojo, ia juga ingin membuktikan bahwa perbedaan usia bukan halangan untuk menjadi bahagia.

Meskipun bersekolah dan berkuliah tinggi, tidak memperoleh suami setampan,  sebaik, dan semapan Prasojo, menurut Vivi percuma saja. Maka, senyampang ia telah dipilih oleh Prasojo untuk menjadi istri, merasa dicintai dengan seluruh jiwa raga, ia akan membalas cinta itu dengan sekuat tenaga.

Orang tua Prasojo juga sangat menyayanginya. Mereka sangat senang memperoleh seorang cucu yang cantik  sehingga seluruh keluarga itu mendukung pernikahannya tetap dipertahankan. Menurut mereka, jika Vivi bisa membuat Prasojo bertekuk lutut, pasti Nadya akan mundur secara teratur. Dan itu benar, 'kan?

Sejak Pravitasari hadir, dengan berbagai alasan mamanya itu tidak lagi mau menjenguk. Ini artinya apa? Bukankah mamanya telah mundur? Inilah pula yang membuat Vivi harus tetap bersemangat mempertahankan keharmonisan rumah tangganya.

"Paaa ... !" ujarnya manja.

"Hmmm ...  ada apa, Sayang?"

"Papa merasa bahagiakah hidup dengan Vivi?"

"Iya, Sayang. Papa bahagia banget. Papa sudah menjadi seorang ayah bagi putri kita yang secantik mamanya ini, lalu mama pun aduhai pokoknya!" bisik Prasojo sambil memperlakukan sang istri semanis mungkin. Istri yang tampak semakin jelita di netra.
 
"Aaahhh ... jangan cuma membuat Vivi besar kepala, dong, Pa," rajuk Vivi manja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun