Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 19)

23 Mei 2024   15:48 Diperbarui: 23 Mei 2024   16:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hmmm ... iya. Jadi, peristiwa itu kayaknya sudah hampir setahunan ya, Pa?"

"Hmm iya, ... !"

"Bagaimana kabar Mama, ya Pa?"

"Entahlah. Nomor Papa diblokirnya. Ketika Papa samperin ke kantornya, selalu tidak berhasil ditemui. Sejak kelahiran putri kita, entah mamamu ke mana. Di rumah lama juga jarang disinggahinya!" kata Prasojo lirih.

Diam-diam Vivi bangga. Dia bangga menjadi satu-satunya istri yang dinomorsatukan suaminya. Meskipun memperoleh suami dengan cara seolah-olah merebut dari bibinya, Vivi tahu seandainya si bibi bisa memberikan keturunan pasti paman itu tidak akan mencintainya seperti itu. Vivi bersyukur dipertemukan dengan suaminya bagaimana pun caranya, maka Vivi bertekad mempertahankan.

Pengakuan Si Madu

"Pa, mengapa dulu tiba-tiba Papa melakukan itu kepada Vivi?" tanyanya pelan.

"Papa diam-diam mencintaimu! Lalu, kenapa kamu mau menyerahkannya?"

"Aku juga mencintai Papa. Aku setiap malam memimpikan Papa tidur di sampingku!"

"Oohh, ... sejak kapan?"

"Sejak melihat Papa dan Mama bertempur dulu. Habisnya kalian melakukan itu di depan mataku ... mmmm ... maka ... aku selalu membayangkan Papa membegitukan aku!" urai Vivi sambil tertawa ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun