Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - belajar mengingat dan menulis apa yang diingat

Menulis dengan sukacita sebab hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Damar Derana (Part 18)

23 Mei 2024   07:19 Diperbarui: 23 Mei 2024   07:49 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Nadya hanya mengucapkan selamat atas kelahiran putri cantik suaminya itu melalui gawai. Nadya minta maaf karena proyek baru yang menyita hari-harinya sehingga tidak sempat menjenguk Vivi. Berharap semuanya akan baik-baik saja. Apalagi pasti orang tua Prasojo akan menyambut cucunya dengan senang hati dan membantu merawat Vivi sebagaimana mestinya.


"Ma, Vivi kangen. Vivi minta maaf jika telah menyakiti hati Mama. Tengoklah Pravita, Ma. Apa Mama tidak ingin menggendongnya?" pesan Vivi lewat Whatsapp.


"Ma, setelah merasakan sakitnya melahirkan, Vivi tidak ingin melanjutkan sekolah. Biarlah Vivi akan mengasuh Pravita saja. Misalnya Mama mau mengasuhnya, ya nggak apa-apa, tetapi Vivi terlanjur mencintai Papa, Ma! Vivi nggak mau berpisah dengan Papa, Ma!"


Hati Nadya sangat terpukul sebenarnya, tetapi ia menyikapinya dengan kepala dingin. Nadya tahu, ia harus segera meninggalkan suami itu. Maka, diajukanlah gugatan perceraian melalui pengacara Pambudi.


Nadya sudah mantap. Seandainya Pambudi pun tidak menikahinya dan dia hamil karena berhubungan dengan Pambudi, Nadya telah siap. Nadya  benar-benar sudah bertekad hendak berpisah dengan suaminya dan tidak lagi mengganggu rumah tangga baru mereka. Maka, sejak kelahiran Pravitasari putri pertama Prasojo dengan Vivi Hapsari itu, Nadya sudah tidak lagi merasa terikat oleh pernikahan dengan Prasojo yang masih berstatus suami sahnya. Dia malah meminta agar Prasojo segera menceraikannya dan mendaftarkan Vivi sebagai istri sahnya.


Prasojo berusaha mencari Nadya ke rumah lama, tetapi tidak pernah bisa ditemui. Ketika didatangi ke kantor, Nadya selalu mengelak tidak bersedia ditemui oleh siapa pun.
 
***

Tidak Peduli Lagi

Tiga bulan sudah usia baby Pravitasari. Sudah kelihatan cantik dan montok karena ASI-nya melimpah. Sudah mulai bisa tersenyum manis ketika mendengar suara memanggilnya. Dikirimkannyalah foto-foto lucunya ke gawai Nadya, tetapi Nadya tetap  bergeming. Tidak ada satu foto pun yang dikomentari.


Vivi sudah cukup lelah. Vivi tahu mungkin mama sangat marah ketika suaminya direbut. Jika dahulu tampak baik, itu karena mamanya pandai menyembunyikan perasaan. Kini Vivi sudah tidak lagi mengirimkan apa pun lewat gawai. Vivi tahu, itu akan membuat mamanya semakin sakit hati.


Prasojo pun mengerti dan menjaga perasaan Nadya. Ketika Vivi menceritakan kepadanya bahwa sang mama sudah tidak menghiraukan lagi, Prasojo mengerti bahwa Nadya benar-benar ingin melupakan mereka. Nadya yang tidak mau ditemui olehnya juga merupakan isyarat bahwa pernikahan mereka sudah berakhir. Maka, Prasojo pun kini terfokus pada tumbuh kembang Pravita. Ia semakin memanjakan istri yang masih belia itu.


Vivi, meskipun bisa dekatakan masih sangat belia, dia mampu menjaga perasaan suaminya dan membuat sang suami itu bertekuk lutut padanya. Vivi piawai membuat Prasojo kalah telak. Setiap malam Prasojo dimanjakan dengan pijatan yang membuat lelahnya sirna. Ya, Vivi bukan lagi gadis manja yang minta selalu dimanjakan, melainkan telah berubah menjadi seorang istri yang justru memanjakannya.


Meskipun sudah memiliki balita yang masih disusui, Vivi tetap melayani suami dengan sumringah. Pulang kerja, suami selalu ditemani mandi air hangat, dipijatnya, lalu dibalurlah dengan minyak balur aroma terapi sehingga sepulang kerja sang suami itu bisa beristirahat sekitar dua puluh menit, bahkan sempat tertidur dengan nyenyak. Rutinitas yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Ketika masih bersama Nadya, tidak ada ritual semacam itu. Karenanya, Prasojo kian betah dan serasa makin sehat dan lebih merasa muda saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun