Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hikmah Musibah

14 Mei 2024   15:58 Diperbarui: 14 Mei 2024   16:13 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler


"Ha? Bagaimana ini?" tanyaku gemetar kepada sang mentor pemandu.


Ditegaskan bahwa aku harus berupaya mencari dana dengan cara apa pun. Aku masih belum menyadari kalau itu adalah penipuan. Setelah kukemukakan kepada sulung yang bekerja di salah sebuah bank ternama, barulah sulung memberi tahu bahwa berapa pun menyetor tunai, akan ada saja alasan. Uang tidak akan pernah kembali karena mereka adalah sindikat penipu!


"Ya, Allah!" tangis sesal gemetarku tak mampu kuhentikan.


Dana sejumlah lima jutaan itu merupakan gaji yang kutabung perlahan-lahan selama dua bulanan. Fee editing dari tiga penerbit yang selama itu kukumpulkan sedikit demi sedikit untuk menebus buku solo yang sedang kuantrekan ISBN-nya pada dua penerbit. Hilang sia-sia dalam waktu dua puluh menit saja!


"Maafkan Mama, Nak!" keluhku terbata-bata berbaur sengguk tak tertahan.


Sulung masih mengatakan dengan santai, "Nggak apa-apa, Ma. Uang dapat dicari. Yang penting Mama harus segera melapor ke kepolisian. Memang, kita tidak bisa berharap uang bisa kembali, tetapi setidaknya dengan melapor berharap kejahatan itu tidak memakan korban lagi. Lalu, Mama bisa menuliskan dan menyebarluaskan jangan sampai orang terkecoh iming-iming mereka, Ma! Jadikan pembelajaran saja!"


Ini namanya kebo nusu gudel dalam peribahasa bahasa Jawa. Kebo itu kerbau, gudel sebutan untuk anak kerbau. Sementara, nusu artinya menyusu. Secara harafiah peribahasa berbahasa Jawa itu bermakna orang yang lebih tua belajar dari yang lebih muda.


Ya, kecanggihan dunia teknologi bisa saja disalahgunakan penjahat. Kepada pengguna yang tidak seratus persen menguasai dunia teknologi, seperti aku, akan terdampak oleh cyber crime yang dilakukan para penjahat. Penipuan online lewat internet marak sebagai dampak modernisasi memang perlu dipahami oleh siapa pun sehingga tidak terjebak ke dalamnya. Dengan mengetahui dan mengenali aneka modus operandi mereka, kita bisa makin waspada melindungi asset, khususnya ketika menggunakan jasa e-banking.


Apa pun dan bagaimana pun modus penipuan tersebut harus kita kenali sehingga bisa meminimalisasi dampak negatif yang merugikan diri kita. Aku adalah salah seorang dari sekian korban karena ketidakpahaman cyber crime dan hipnotisme dengan memanfaatkan internet.


Kisah nyata tersebut kualami pada tanggal 10 Agustus 2023 silam. Peristiwa memalukan, memilukan, sekaligus mengesalkan, menyesalkan, dan mengecewakan yang tidak pernah kuduga sama sekali. Namun, ternyata ada hikmah di balik peristiwa mengharu biru hidupku itu.


Ternyata, aku dan peristiwa penipuan yang kualami tersebut bagai gaco dari sebuah target permainan, seperti halnya karambol. Disodok ke sana kemari, dibentur-benturkan sedemikian rupa dengan tujuan agar ada yang masuk ke dalam lubang eksekusi. Ada misi tersembunyi dari sang Ilahi. Ya, segala sesuatu tidak ada yang di luar kendali Allah. Kendala apa pun bisa saja digunakan-Nya sebagai saluran berkah bagi umat-Nya. Bukankah selembar daun yang jatuh pun oleh izin Allah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun