Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ikhlaskan Saja

9 Mei 2024   17:21 Diperbarui: 9 Mei 2024   17:24 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler


"Kalau terlalu memikirkan harta dunia, nanti stress, tensi naik, bisa-bisa stroke juga! Ya, nggak nakut-nakuti sih ... 'Kan lebih mudah melupakan daripada memikirkannya nggak bisa tidur! Coba gini ... kalau seandainya kita ditanya perampok ... 'Harta atau nyawa!' ... Mama pilih mana?"


"Ya, jelas pilih nyawa!"


"Nah, ya sudah! Biarkan saja harta dibawa orang. Jangan pikirkan lagi! Ntar kalau meninggal harta juga nggak dibawa, 'kan?" ujarnya santai.


"Hmmm ... ada benarnya juga sih .... !" senandikaku.


Segera aku duduk untuk berdoa. Suami pun ikut berdoa. Kami memohon pengampunan dan menyerahkan permasalahan tersebut kepada Tuhan, biarlah Tuhan yang bercampur tangan. Setelah itu, kami tidur beristirahat. Kami menutup hari dengan sabda-Nya sebagai berikut:
Yesaya 44:22 (TB)  Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
 
***
 
Keesokan harinya pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah, tetiba mantan siswa suami datang tergopoh-gopoh bersama dua orang saudaranya. Kami sedang sibuk mempersiapkan diri hendak berangkat ke kantor, sementara tiga jagoan kami masih sarapan. Berbincang-bincang sebentar, ternyata dua orang tamu tersebut meminta dibuatkan laporan keuangan perusahaannya. Tugas suami memang dalam hal tersebut sehingga disanggupinya dalam minggu ini.


Sebelum pulang, tamu tersebut memberikan uang muka jasa pembuatan neraca yang belum dikerjakan suami, sebagai DP katanya. Sungguh, Jehovah Jireh (Allah menyediakan). Apa  yang kami butuhkan, khususnya janji kami hendak memberikan dana untuk si sulung, diantar oleh malaikat-Nya yang datang menyamar sebagai tamu di pagi hari. Ini sungguh bukan sesuatu yang kebetulan, melainkan perpanjangan tangan Tuhan yang luar biasa. Beberapa kali pengalaman kami betapa Tuhan senantiasa bercampur tangan di dalam kehidupan kami. Pelajaran yang luar biasa yang tidak pernah kami lupakan sepanjang hayat. Soli deo Gloria!
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun