"Oh, apa mungkin?" teriak Cing Cacing.
"Aku berdoa supaya Allah mengabulkan permohonanku!" kata Belo.
"Aduh, Belooooww! Allah hanya mengabulkan doa yang baik. Allah hanya mengabulkan doa yang wajar!" kata Kalajengking lantang.
"Apa memohon menjadi kupu tidak wajar?" tanya Belo.
"Mesti saja tidak wajar! Seperti kamu minta hujan dari langit di musim kemarau!" kata Li Lipan.
"Allah menciptakanmu menjadi belalang, harusnya kamu bersyukur!" kata Jangki menimpali.
"Sayapku paling jelek, aku malu!" dalih Belo.
      "Mengapa harus malu? Siapa yang bilang kamu jelek? Siapa, coba?"  kejar Cing Cacing.
"Ya, aku sendiri yang merasa begitu!" Â dalih Belo.
"Tetapi aku menganggap sayapmu itu indah sekali, Belo! Jauh lebih baik dari sayapku!" kata Kecoak yang tiba-tiba melompat ke arahnya.
Belalang memandangi Kecoak dengan seksama.