Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - mengisi usia senja dan bercanda dengan kata

Menulis sesuka hati, senyampang ada waktu, dan sebisanya saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bila si Belo Belalang Bertapa

4 Mei 2024   14:53 Diperbarui: 4 Mei 2024   14:54 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, apa mungkin?" teriak Cing Cacing.

"Aku berdoa supaya Allah mengabulkan permohonanku!" kata Belo.

"Aduh, Belooooww! Allah hanya mengabulkan doa yang baik. Allah hanya mengabulkan doa yang wajar!" kata Kalajengking lantang.

"Apa memohon menjadi kupu tidak wajar?" tanya Belo.

"Mesti saja tidak wajar! Seperti kamu minta hujan dari langit di musim kemarau!" kata Li Lipan.

"Allah menciptakanmu menjadi belalang, harusnya kamu bersyukur!" kata Jangki menimpali.

"Sayapku paling jelek, aku malu!" dalih Belo.

            "Mengapa harus malu? Siapa yang bilang kamu jelek? Siapa, coba?"  kejar Cing Cacing.

"Ya, aku sendiri yang merasa begitu!"  dalih Belo.

"Tetapi aku menganggap sayapmu itu indah sekali, Belo! Jauh lebih baik dari sayapku!" kata Kecoak yang tiba-tiba melompat ke arahnya.

Belalang memandangi Kecoak dengan seksama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun