Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pada Penerbangan Perdana

4 Mei 2024   00:49 Diperbarui: 4 Mei 2024   01:10 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ha ... kuulang, ya. Aku akan mendapat rumah dinas, tetapi aku tidak mau sendiri!"

"Rumah dinas?" sergah Lisna sambil mencondongkan badan.

Bagus mengangguk-angguk sambil tersenyum.

"Masalahnya ... aku tidak mau sendiri. Nah, kamu nggak punya tujuan, 'kan?" tegas Bagus.

Lisna pun mengangguk.

"Maukah kamu menikah denganku agar kita bisa serumah?" tanya Bagus dengan kesungguhan.

"Ha ...?" Lisna heran dan bingung.

"Mau, ya? Supaya aku dan kamu berteman seumur hidup!" sambil diraihnya tangan kanan Lisna.

Bagus pun menceritakan bahwa beberapa bulan lalu tunangannya minta pisah karena mencintai pria lain. Mantan tunangannya tersebut kini sudah menikah. Bagus yang sudah tidak memiliki orang tua lagi menanggapi hal itu dengan santai saja karena dia pikir pasti Tuhan mempunyai rencana yang indah dalam kehidupannya. Hari ini, Bagus yang juga sepesawat dengan Lisna, merasakan bahwa penerbangannya diatur sedemikian rupa oleh Tuhan. Penerbangan perdana ini membawa berkah luar biasa.

Malam itu mereka berdua berikrar hendak sehidup semati. Biarlah Tuhan yang telah mempertemukan menyelipkan cinta kepada mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun