Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku solo 29 judul, antologi berbagai genre 171 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku di Kampus Itu

30 April 2024   06:26 Diperbarui: 30 April 2024   06:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ohh, ... memang ada aturan gitu?" bisikku.

"Iya, konvensi. Artinya, peraturan tidak tertulis!"

"Ohh, ...!" 

(Sejak saat itu jika pergi kuliah selanjutnya aku menggunakan wig model rambut pendek. Sementara rambut panjangku kusembunyikan di balik wig itu sehingga tidak ada lagi yang menarik-narik dari belakang. Untunglah aku memiliki beberapa wig yang bisa kupakai untuk mengelabui teman usil saat kuliah berlangsung. Nanti, jika kuliah selesai, mudah saja kulepas. Dan tentu saja rambut sepinggangku tergerai kembali.)

Kuliah selesai. Kami berhamburan keluar dari ruang kuliah paling besar itu. Ya, ruang kuliah yang menampung seratusan mahasiswa sehingga seringkali digunakan sebagai ruang kuliah mata kuliah umum, seperti Kewiraan, Agama, atau Pancasila seperti yang kuikuti saat itu.

Kakak yang tadi memberikan kursinya tiba-tiba menjejeri langkah kakiku.

"Ehh, kita belum sempat berkenalan. Kenalkan, aku Sunarno, biasa dipanggil Sun, dari Tulungagung juga. Aku dua tingkat di atasmu, Dik! Sekarang sedang menulis penelitian!"  katanya memperkenalkan diri.

"Iya, Kak!"  jawabku sekenanya.

"Kamu kost di mana? Ini sekarang mau ke mana?" lanjutnya.

"Indekost di Jalan Banten Dalam, Kak! Ini rencana mau ke perpustakaan mengerjakan tugas!" jawabku.

"Oh, bagus. Kita searah. Mau kutemani?" tanyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun