Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Gadis Senja dan Secangkir Cappuccino

28 April 2024   03:20 Diperbarui: 1 Mei 2024   19:31 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kopi dan perempuan. (Sumber: Pixabay/Kirill Averianov)

Siang terik sudah meninggalkan persada. Kini mentari  merambat ke arah barat daya. Hampir tergelincir malahan. Senja pun segera tiba.

Panorama di cafe itu kian merona. Swastamita jingga di ufuk barat daya mulai pamer pesona. Pelan dan pasti, senja itu Mita kembali memarkir kendaraan mungilnya.  Untuk kesekian kalinya. 

Di area parkir cukup luas itu sudah berjajar beberapa kendaraan. Lagi-lagi Mita memilih tempat yang sama. Di bawah redup lampu taman, dekat rumpun pandan. Seolah tempat itu milik pribadinya. 

Diayunkan kaki melangkah perlahan menuju sudut caf, tempat favoritnya. Selalu di tempat yang sama. Di bagian ujung timur berdekatan dengan aquarium dinding. Aquarium tempel di sebelah kiri itu menyajikan aneka ikan hias.  Akan tetapi, perhatian Mita bukan pada aquarium itu, melainkan pada panorama bahari nun di hadapannya.

Mita duduk sendiri seperti biasa. Dipandanginya laut yang membentang agak jauh di depan dengan tatapan kosong.

Dipesan pula secangkir capucino seperti biasa. Pramusaji telah paham apa  maunya. Mata Mita tak lepas dari laut. Ya, laut! 

Tidak berselang lama, seseorang menghampirinya.

"Mit, sudah lama?" sebuah suara bariton membuyarkan lamunannya.

"Hmm ...," dengusnya.

"Boleh aku duduk?" Mita hanya mengangguk tanpa mempersilakannya duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun