Pemanfaatan Lagu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Oleh: Ninik Sirtufi Rahayu
Â
(Izinkan mengopi sebagian tesis yang penulis buat akhir tahun 1999. Oleh karena itu, referensi yang digunakan mungkin kurang pas untuk saat ini. Maklum sudah 25 tahun silam.)Â
Â
Permainan dan musik dipercaya dapat memberikan sugesti dalam upaya menumbuhkembangkan bahasa seorang anak. Di samping itu, penggunaan nyanyian merupakan jalan pintas untuk mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran berbahasa. Musik  dan gerak, merupakan cara alami anak-anak belajar berbahasa di luar kelas.
Prinsip learning by doing terutama di sekolah dasar kelas awal masih perlu diterapkan kembali secara tepat. Di sisi lain, terkait  dengan prinsip ini Parera (1996) juga menegaskan bahwa belajar bahasa pun pada hakikatnya menekankan perbuatan, yakni perbuatan berkomunikasi sehingga prinsip learning by doing ini sangat sesuai dalam pembelajaran.
Kecenderungan penggunaan lagu dalam pembelajaran bahasa baru tampak menonjol sekitar  tahun 1987. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya penggunaan lagu oleh guru bahasa sekadar hadiah untuk menghilangkan kejenuhan, kelelahan bagi guru dan siswa setelah seminggu belajar secara aktif.
Kemudian disadari bahwa penggunaan lagu secara terprogram, sistematis, dan metodis dalam proses pembelajaran dapat memperoleh hasil belajar dan hasil pengiringnya yang lebih baik (Murphey, 1990).Â
Melihat kenyataan itu, selanjutnya, nyanyian atau lagu dimanfaatkan guru untuk menarik minat dan membentuk semangat belajar berkelompok (bersosialisasi) siswa.Â
Oleh sebab itu, pada tahun-tahun berikutnya, lagu atau nyanyian sudah banyak digunakan sebagai sarana dan sumber belajar bahasa di sekolah-sekolah tingkat dasar.