Mohon tunggu...
Ninik Sirtufi Rahayu
Ninik Sirtufi Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis novel: Damar Derana, Tresna Kulasentana, Centini, Gelang Giok, Si Bocil Tengil, Anyelir, Cerita Cinta Cendana, Rahim buat Suamimu, dll. Buku tunggal 29 judul, antologi berbagai genre 169 judul.

Masih terus-menerus belajar: menulis, menulis, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pura-pura Lupa

30 Maret 2024   09:34 Diperbarui: 30 Maret 2024   09:37 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu semasih denganku, akulah yang selalu cerewet dan bahkan membelikan guilet pencukur yang disukainya sehingga pipi tirus itu selalu tampak bersih dan perlente. Itulah mengapa aku sangat mencintainya. Selain sabar, berpenampilan kalem, tentu saja handsome! Daya pikat yang memabukkan para gadis!

Rupanya Mas Yus merasakan kekakuanku.

"Hai, Dik. Apa kabar?" sapanya lembut.

"Ba-baik ...."

"Sudah lama, ya ... kita tidak bersama-sama," ajuknya.

Aku hanya mengangguk perlahan.

"Aku ingin ... meski kita tidak bersama lagi, jangan ada di antara kita dendam atau pahit hati. Bagaimana pun kita tetap masih bersahabat, 'kan?" ditatapnya manik netraku dengan tatapan teduh.

Tatapan yang sedari dulu selalu berhasil memorakporandakan pertahananku.

"Aku tidak akan pernah bisa melupakanmu. Namun, sauh tak mampu berlabuh di dermaga hatimu karena badai menghantam bidukku! Aku harus terseok menerima keputusan keluarga. Kuharap Adik bersedia memaafkan dan melupakan kebodohanku!" dipegang dan dielusnya punggung tangan kananku yang gemetaran.

"Wahai, ... tak tahukah kamu Mas bahwa hatiku yang telah pecah berkeping-keping ini menjadi makin lumat mendengar penuturan lembutmu?" keluh hatiku.

Tak urung, netraku pun mengembun dan tetes embun itu diusap dengan jemari jempolnya begitu perlahan sambil mengembuskan napas panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun