Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kum-kum, Si Burung Langka yang oleh Masyarakat Sangihe Disebut Puntieng dengan Cara Makan Unik

21 Juli 2020   20:32 Diperbarui: 23 Juli 2020   03:25 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://4.bp.blogspot.com/
http://4.bp.blogspot.com/
Pulau Liang merupakan habitat burung Kum-kum Putih. Pulau Liang meiliki garis panjang pantai sepanjang 350 meter, dengan ketinggian dari permukaan laut saat air surut terendah 25 meter.

 Vegetasi alamnya meiliki pohon kelapa serta tumbuhan lainnya.Sementara di Pulau Poa terdapat hampatan pasir putih. Tempat itu oleh penduduk sekitar dijadikan tempat pendaratan perahu nelayan. 

Pulau ini juga terdapat habitat Burung yang sama seperti di Plau Liang. Pulau yang memiliki panjang garis 300 meter, dengan ketinggian saat air laut surut terendah 

wisatasangihe.blogspot.com
wisatasangihe.blogspot.com
juga 25 meter.Nampak sangat indah dari kejauhan, karena bentuk pulau itu hampir mirip kepiting. Dinamakan Poa  yang artinya kepiting.

Pulau itu juga sangat pas untuk area wisata bahari. Diving dan Snorking sangat cocok bagi yang hobi, dengan bentangan padang lamunnya. Kedalaman objek yang dimilikinya  antara 10-15 meter dengan takaran arusnya agak kuat. Dan memang kuat.

https://www.nativeindonesia.com/puncak-pusunge-tahuna/
https://www.nativeindonesia.com/puncak-pusunge-tahuna/
Dari Kota Tahuna, akan menuju ke pulau-pulau harus menggunakan ojek terlabih dahulu untuk menuju ke Petta Kecamatan Tabukan Utara dengan tarif Rp.15.000.- hingga Rp.20.000.-. 

Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu atau taksi laut.

Kabupaten Sangihe (oleh masyarakat disebut Pulau Sangihe Besar) merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten ini terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao(Filipina) serta berada di bibir Samudera Pasif. **

Dimulailah petualangan itu. Puntieng putih mulai bercokol di batok kepalanya. Menari-nari di pikiran Mardiah, seorang pengajar yang ikut suami yang bertugas di Nipa.

Alkisah, suatu hari dalam perjalanan terlihat pemandangan yang tak biasanya bagi Mardiah. Persis di atas kepala ia menengadak ke arah langit yang cerah. Matanya menyeruduk ke burung-burung yang bergerombol. Rasanya ia tak ingin lepas menatap sedetik pun.

"Betapa cantiknya dirimu, Puntieng!: bisiknya.

Pada sekitar pukul tujuh di pagi hari, di saat makhluk termualia telah pula sibuk, si cantik Puntieng-puntieng itu bergegas berkelompok-kelompok membentuk formasi
bagai pesawat tempur. Mereka berdemonstrasi di atas kepala para penumpang perahu, termasuk Mardiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun