Jabatan pastor Gabriele baru saja dipermasalahkan, karena salah seorang petinggi gereja tidak percaya terhadap keberadaan setan. Sehingga jabatan kepala eksorsisme dianggap tak lagi diperlukan.
"Jika tidak percaya adanya setan, mengapa harus ada gereja?" Â sanggah Gabriele.
Pada saat yang sama, Sri Paus sedang merisaukan keberadaan bekas biara dan gereja San Sebastian di Spanyol. Sri Paus memerintahkan Gabriele untuk memeriksa sebuah biara di Spanyol, karena ditengarai mengandung energi jahat yang sangat tinggi. Di sana, bersama dengan pastor setempat, Esquibel, mereka berhadapan dengan setan penjaga neraka yang merasuki Henry, dan kemudian Amy. Iblis yang merasuki Henry hanya mau berhadapan dengan Gabriele, dengan tujuan mengilfrintasi pusat gereja Vatikan, sebagaimana dia lakukan kepada rahib Ojada.
Gabriele mengasumsikan bahwa sejak 1475, saat rahib Ojada kerasukan hingga inkuisisi berlangsung, banyak keputusan penyiksaan dipengaruhi Iblis.
Di titik ini, kita mengakui fakta betapa mudahnya institusi agama disusupi bahkan oleh musuh terbesarnya melalui jalan kebencian dan permusuhan yang diatasnamakan agama.
Kedua pastor diombang-ambingkan hatinya agar lemah dan kalah dalam pertarungan. Iblis bukan hanya menyerang secara fisik, tapi juga sisi terdalam kelemahan manusia, Â yakni hati dan fikiran.
Pada akhirnya kekuatan hati dan imanlah yang memenangkan pertempuran tersebut.
Yang menarik dari sisipan cerita ini adalah ada semacam kekejian yang diakui oleh kisah yang disampaikan Gabrielle Amorth bahwa ada keterlibatan iblis dalam semua keputusan gereja saat inkuisisi berlangsung.
Maka menjadi relevan untuk dipertanyakan ketika agama yang mengajarkan nilai kebaikan dan kasih sayang, berubah menjadi legitimator yang menyebarkan permusuhan dan kebencian.
Adakah Iblis dibaliknya?
Walaupun terkesan asumtif dan apologis, tapi Gabriele membantu cara pandang yang lebih mudah untuk memahami bagaimana kisah kelam terjadi di institusi yang dianggap suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H