Mohon tunggu...
Dinar Setyaningrum
Dinar Setyaningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Petualang

Penyuluh Industri Kemenperin

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bangkit dan Berjuang dari Keterpurukan, Sosok Azhar yang Kehilangan

8 Februari 2020   14:00 Diperbarui: 9 Februari 2020   06:43 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pri Ningdidien (Azhar)

Azhar akhirnya berhenti mengajar, mencoba menjajaki pekerjaan baru dengan merantau, tetapi karena perubahan psikisnya membuat banyak orang kurang bisa menerimnya, hingga akhirnya dia kembali ke rumah dan melakoni kehidupan seperti semula. 

Berbagai pekerjaan dia coba, namun selalu saja penolakan demi penolakan yang dia dapati. Sedangkan hidup terus berjalan. Untuk mencukupi kehidupannya tidak mungkin dia terus menerus bergantung pada sudaranya yang dirasa kurang nyaman dengan kondisinya. Hingga  akhirnya dia memutuskan untuk mencari sayur liar di ladang warga dan dijualnya ke pasar yang minim akan resiko untuk ditolak.

Semua itu dia lakukan untuk menyambung kehidupannya, biarpun jauh dari kata cukup tetap dia syukuri. Toh hidup tidak bisa terus bergantung pada orang lain, karena nantinyalah kita sendiri yang akan memberikan pertanggung jawaban dengan segala yang diperbuat. Mungkin itulah yang menjadi motivasi baginya untuk bangkit. 

Dia ingin berubah lebih baik, sadar bahwa terpuruk hanya membuatnya merasa semakin kehilangan. Bukan hanya kekasih hati namun juga orang-orang terdekatnya, utamanya keluarga. Dia sangat berharap untuk bisa diterima kembali.

Keinginannya semakin nampak terlihat dari semangatnya untuk memperbaiki diri. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan bahasa inggris guna mengasah kemampuannya yang telah terkubur. Bagaimanapun gelar sarjana bahasa inggris telah tersemat pada namanya. Dia sadar musti mempertanggung jawabkan ilmu yang telah didapatkan. Agar bisa bermanfaat bagi orang lain, dia menularkan pengetahuannya terkait bahasa inggris pada anak disekitarnya lewat kelas privat. 

Dia juga mulai berikhtiyar untuk mendapatkan pasangan hidup dan lebih ikhlas dengan segala hasil akhirnya. Toh hidup bukan melulu tentang percintaan, itu keyakinannya. Setidaknya dia telah berusaha bangkit dan terus berjuang demi kehidupan yang lebih layak. 

Semangaaaatttt buat Pak Azhar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun