Mohon tunggu...
Nining Lestaree
Nining Lestaree Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Sederhana dan Satset-satset

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Clean & Clear, Badan Bank Tanah Instrumen Wujudkan Keadilan dan Kesejahteraan

10 Januari 2025   23:21 Diperbarui: 10 Januari 2025   23:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budidaya Bandeng dan Rumput Laut di Serang, Banten. (Sumber: Instagram @badanbanktanah.official)

Proyeksi ini juga sama seperti disampaikan UNCTAD atau badan permanen Perserikatan Bangsa-Bangsa bidang perdagangan, investasi, dan pembangunan.

Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja. (Sumber: Youtube Kompas.com)
Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja. (Sumber: Youtube Kompas.com)

Delapan Misi Pembangunan

Lantas, berdasarkan potensi itu, pemerintah pun menyusun delapan misi pembangunan guna mengakselerasi terwujudnya visi "Indonesia Emas 2045".

Mulai dari Mewujudkan Transformasi Sosial; Ekonomi; Tata Kelola; Memantapkan Supremasi Hukum, Stabilitas, dan Kepemimpinan Indonesia; Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi; Mewujudkan Pembangunan Kewilayahan yang Merata dan Berkeadilan; Sarana dan Prasarana yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan; hingga Kesinambungan Pembangunan.

Kepala Badan Bank Tanah (BBT), Parman Nataatmadja mengeklaim, BBT berperan pada misi keenam, yakni mewujudkan pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan terutama dibidang ekonomi yang berdasarkan pertanahan.

Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja. (Sumber: Youtube Kompas.com)
Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja. (Sumber: Youtube Kompas.com)

Dalam upaya mewujudkan itu, BBT memahami ada kendala dan berbagai isu pertanahan.

Pertama, ketidaksetaraan pembangunan (inequality development). Fokusnya ada pada pusat pertumbuhan nasional yang masih dominan di Pulau Jawa.

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran PDB pada triwulan III-2024 mencapai Rp5.638,9 triliun. Masalahnya, kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menjadi penyumbang ekonomi terbesar yakni 56,84 persen dari PDB nasional, dan mencatat pertumbuhan 4,92 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2024. (Sumber: BPS/bps.go.id)
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2024. (Sumber: BPS/bps.go.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun