Mohon tunggu...
Nindya Dipta
Nindya Dipta Mohon Tunggu... -

wanita adalah berlian yang paling berharga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolong Jangan Rebut Kebahagian Kami

9 Mei 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:52 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah ini bercerita tentang kehidupan keluarga ku, yang dimana dari awal sangat tidak harmonis. Entah karena emang faktor perjodohan ataukah faktor pekerjaan yang membuat ayah dan mamah ku jadi sering bertengkar.

Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara, adikku perempuan yang bernama Miftah,yang biasa di panggil Mita. dia adalah adikku satu-satunya yang sangat keras kepala dan egois, ya..mungkin sifat itu diwariskan oleh mamah ku. dia juga perempuan yang sangat tomboy,umur dia saat ini 9 tahun. berbeda dengan ku, aku adalah orang yang pendiam, feminim agak tomboy umur ku saat ini 18 tahun.

Singkat cerita,

Pada tahun  2010, keluarga kami masih sangat utuh. suatu ketika mamah dikenal kan oleh seorang pria yang sangat pintar dalam hal menyembuhkan penyakit. bukan? bukan dokter. tetapi lebih ke kyai,atau dukun. pria itu berasal dari Jawa Timur,dia adalah adik ipar dari tetangga sebelah rumah ku. awalnya mereka kasian dengan perekonomian keluarga ku. sebenarnya saya tidak ingin mamah ku berkenalan denganya, karena itu ajaran sesat. tapi mau bagaimana lagi mamah ku seorang yang sangat egois, dan tidak ingin mendengar kan perkataan anaknya yang benar. perkenalan itu berlangsung sampai bulan juli, dimana ayah dan mamah ku sudah mulai bertengkar sangat hebat. ayah yang penyabar dan tidak suka memukul, tiba-tiba sangat marah karena mendengar perbincangan mamah dan pria itu via telephone. aku tau ayah sangat marah dan sangat kesal. aku pun sangat marah kepada mamahku, " ka, kakak tau ga siapa yang di telpon sama mamah kamu?" tanya ayah dengan nada sabar kepadaku. aku hanya menggelengkan kepala, tapi aku tau siapa yang di tlpone mamahku itu. aku sengaja tidak bicara kepada ayah karena takut rumah tangga mereka usai sampai disini. sampai akhirnya mereka bersepakat untuk pisah ranjang karena mamah tidak mau melayani ayahku lagi. sungguh sangat menyedihkan, setiap doaku, aku selipkan nama mereka. "Tuhan, tolong persatukan mereka kembali. dan buka kanlah pintu hati yang suci untuk mamah hamba, sadarkanlah dia ya allah. beri kesempatan untuk mereka memperbaiki hubungan rumah tangganya". berderai lah air mata ini....karena aku berpikir tidak akan kuat menjalani cobaan yang tuhan kasih.

setelah 6 bulan mereka pisah ranjang, yang di anggap menurut islam sudah kena talak 1. akhirnya mereka menikah untuk yang kedua kalinya. pernikahan ini sangatlah tidak mewah, hanya di datangi oleh saksi dari mamahku , penghulu, aku dan tetangga-tetangga. senyumku kembali ceria sediakala. " doain ayah dan mamahmu ya nak, agar kami bisa terus bersama dan menjalani keluarga yang harmonis" kata ayah yang membuyarkan lamunan ku saat itu. " iya ayah, kakak selalu berdoa agar kita bisa hidup bersama-sama di dalam rumah yang sangat sederhana ini" .

pria itu sangat baik kepada keluarga kami, entah apa maksudnya. tetapi saya tidak boleh berburuk sangka kepadanya. aku hanya menyikapinya dengan ramah dan senyum. "Tuhan, jangan biarkan laki-laki ini merusak rumah tangga ayah dan mamahku lagi. cukup 1 kali dia menghancurkan kebahagiaan ku."

pada bulan juli 2011, terjadi pertengkaran lagi yang akan membawa mereka ke jalur perceraian. apa? perceraian? serasa aku sedang bermimpi mendengar berita ini. tuhan, bangun kan aku dari mimpi buruk ini, tolong bangunkan aku.

Ternyata ini bukan sekedar mimpi, tapi ini kenyataan yang sangat pahit, dimana nantinya aku akan menjadi seorang anak yang brokenhome, persidangan telah dilaksanakan di pengadilan bogor. yang akan membawa mereka benar-benar terpisah. ternyata pernikahan mereka yang kedua kali tidak bertahan lama.

sudah sah mereka bercerai, ayah memilih untuk meninggalkan rumah yang sudah di tempatkan selama bertahun-tahun. walaupun sederhana aku dan keluarga sangan betah tinggal di rumah itu. aku lari secepatnya menuju kamar dan menangis akan kepergian ayah yang sangat aku sayangi. "nak,buka pintu kamarmu. ayah ingin bicara sama kamu." panggil ayah sambil mengetuk pintu kamarku.  " iya ayah, ayah mau ngomong apa?" saut ku. " ayah hanya ingin tau, sekarang ayah dan mamahmu sudah tidak bersama lagi,ayah tanya? kamu ingin ikut siapa? mamah atau ayah?" perkataan ayah yang sangat buat aku bimbang untuk memilih.

dalam hati berbicara " aku bukanya ga sayang sama ayah, aku bukanya benci sama ayah. tapi jika aku ikut ayah, pastinya ayah sangat terbebani. sedangkan ayah sudah keluar dari pekerjaan tetapnya itu dan memilih kerja serabutan,bukanya aku berfikir takut miskin. bukan itu?"

seraya aku berkata kepada ayah " aku bingung ayah, aku harus milih siapa? sedangkan mamah dan ayah adalah kedua orangtuaku yang sudah banting tulang untuk menafkahi aku dan mita. biarkan ini berjalan dengan seiringnya waktu,yah! aku ga mau menyakiti hati kedua orang tuaku." kataku sambil menundukkan kepala karena aku tidak kuasa melihat tatapan mata ayahku sangat memohon aku ikut beliau.

ayah pergi .......

ayah tidak disini lagi...

tengah malam aku bersujud kepada yang maha kuasa, " Tuhan, kenapa semuanya terjadi pada keluarga hamba. apa maksud pria itu mendekati mamahku, kenapa dia tertawa di atas kesedihan yang aku rasakan, ini ga adil tuhan??? kapan aku bisa bahagia seperti mereka, mempunyai keluarga yang benar-benar utuh dan harmonis. aku rindu ayah..aku rindu mamahku yang sangat menyayangiku dulu, aku merasa mamahku berubah semenjak kenal dengan pria itu,tolong hamba ya allah. cobaan ini sungguh berat untuk hamba jalani,beri petunjukmu untuk hamba yang sangat lemah ini"

berbulan-bulan aku tidak bertemu dengan ayahku, terasa sekali rindu yang ada di dalam hati ini.

dan akhirnya aku mendengar ayah ku menikah lagi dengan seorang wanita desa, aku disini hanya bisa mendoakan mereka bahagia. dan semoga cepat di berikan momongan yang akan menjadi adik tiri ku nantinya :')

semenjak ayahku menikah lagi , kami sangat jarang bertemu dikarenakan rumah mereka sangat jauh,anehnya aku dilarang bertemu ayah oleh mamahku. "awas ya, kalau kamu ketemu ayah. nanti mamah usir kamu dari rumah, biarin kamu ikut sama ayah kmu. tapi jangan salhin mamah kalau hidup kamu sengsara" bentak mamah.

aku hanya bisa menundukkan kepala sambil mengeluarkan air mata. harus gimana aku? sedangkan aku sangat rindu. akhirnya aku bertujuan untuk mengunjungi ayahku di kediamanya, aku bersama kekasihku yang sudah 3 tahun berpacaran dan kakak sepupuku bersama kekasihnya. senang rasanya ingin menemukan ayah ku, melihat senyumnya lagi mendengar canda tawanya. dengan modal nekat mengunjungi ayahku,tak peduli apa yang terjadi padaku nanti jika mamah mengetahui apa yang aku lakukan.

perjalanan jauh kami tempuh bersama kekasihku dan kedua saudaraku. sampai di tempat kediaman beliau. mereka menyambut hangat kedatanganku, senyum yang merekah di bibir mereka menandakan mereka kerap bahagia hidup bersama walaupun rumah yg sangat tidak layak di tempati dan perekonomian sangat kekurangan. tapi mereka bahagia.

ku panggil ayah dari kejauhan memandang " ayah.......aku kangen sama ayah, aku sayang sama ayah". ayah menghampiriku dan memeluk erat tubuhku yang aku yakin ayah juga merasakan rindu yang tak tertahan, sangat disayangkan mita adikku tidak ikut mengunjungi ayah. karena mereka berdua sangat dekat sekali, dan aku juga yakin yang paling ayah kangenin adalah adikku mita.

pelukan beliau baru aku rasakan lagi setelah 1 tahun tidak bertemu, sangat hangat dan tidak ingin aku lepaskan. ayah memanjakanku dengan pelukanya itu, diciumnya keningku diiringi air matanya yang berjatuhan dari kelopak matanya.

waktu begitu cepat berlalu, sudah menunjukkan pukul 3 sore, waktunya kami ber empat pamit untuk menuju pulang kerumah. aku ga tau kapan lagi aku akan bertemu dengan beliau.

beberapa selang hari kemudian, aku pulang sekolah menuju rumah pacarku yang memang sangat dekat dengan sekolahanku, aku memang begitu bandel saat itu. tapi bukan berarti aku wanita yang suka berkeliaran malam, aku hanya ingin mencurahkan apa yang ada di hatiku, apa yang aku rasakan. karena memang mamahku adalah seorang wanita karir yang bekerja smpai matahari terbenam,dan aku juga tidak begitu dekat dengan beliau,dan tidak pernahmencurahkan tentang apa yang terjadi pada diriku. makanya aku sering sekali mengunjungi rumah kekasihku untuk bertukar cerita , bukan untuk hal negative.

waktu itu memang sedang ada nenekku yang datang dari sukabumi, malamnya aku di telpon untuk segera pulang, nada kakak ku yang sangat cemas dan menangis saat menelpon ku "kamu dimana? bisa cepet pulang tidak. ini penting, kamu harus pulang sekarang" kata kakakku.

"aku lagi lagi dirumah teman ka, iya sebentar lagi aku pulang. tapi ada apa? kenapa kk menangis? " nada ku cemas. "sudah, cepat pulang saja. mamah kamu itu!" memberikan pernyataan yang sangat membingungkan. "ada apa sama mamah ku, kenapa dia? mamah ga apa-apa kan?" kataku sambil menangis. lalu pembicaraan ku di lanjut oleh nenekku yang memang menyuruhku segera pulang.

"nak, kamu dimana? cepatlah pulang." nenek menangis tersendak. setelah nenekku menyuruhku pulang kerumah, akhirnya aku menurut kepada nenekku, memang aku sayang sekali kepada nenekku,aku sering dimanjanya oleh beliau.

sesampainya aku dirumah, ku melihat bajuku telah berserakan diluar, semua baju ku di keluarkanya dari lemari. entah ada apa ini, pertanyaan di kepalaku begitu banyak. diteras rumah ada seorang wanita yang sedang duduk memasang wajah yang sangat menyeramkan, itu adalah mamahku.

"assalamu'alaikum," kataku ketakutan, tapi tidak ada satu pun yang menjawab salamku itu. "kak,ada apa ini? ko baju aku di keluarkan semuanya" dengan mimik wajah yang sangat sedih. "kita ketauan kalau waktu itu kita menemui ayah mu," .

"pergi lo dari rumah ini, susulin ayah lo kalau emang lo mau tinggal sama ayah. gw ga butuh anak kaya lo. bawain baju-baju lo dari rumah ini" bentak mamah yang sangat emosi dan sangat marah.

disitu aku hanya bisa menangis, dan ga bisa berkata apa-apa. "ya allah, ini salahku. aku ga berniat menyakiti hati mamah, tapi aku rindu sekali pada ayah. rindu ku itu yang membawa aku untuk menemui ayah, rinduku itu yang membuat aku di usir dari rumah ini. tapi apa salah aku menemui ayah, ya!! memang salah, aku menemui ayah tidak izin terlebih dahulu kepada mamah, mungkin itu yang membuat mamah marah besar kepadaku." dalam hatiku sambil memohon ampun.

aku membawa baju ku untuk kerumah tante ku, sambil menangis aku berjalan menuju rumah tante ku, tidak lama kemudian, ada yang memanggilku. "heh, mau kemana lo. mau pergi kemana? masuk ga lo kerumah" tahan mamah untuk aku jangan pergi dari rumah. sungguh aneh, mamah yang mengusirku justru mamah yang memintaku untuk kembali kerumah.mamah memang kasar bahasanya karena mamah dibesarkan di jakarta.

beberapa hari masalah itu telah usai, lega rasanya. tapi aku selalu dicurigai oleh mamah jika aku pergi kemana-mana. dan aku pun di pantau keras untuk tidak bertemu oleh ayah .

tahun 2012, tidak terasa sebentar lagi menuju UN. aku mengikuti bimbel disekolah bersama teman-teman. apa aku yakin bahwa aku bisa mengerjakan UN setelah perceraian kedua orangtua ku ini? entah lah, tugas ku adalah, belajar dan berdoa, hanya itu yang aku punya saat ini. akhirnya aku lulus SMA, dan aku pun sangat bingung harus melanjutkan kemana? sementara teman-temanku sudah punya rencana masing-masing untuk mengejar cita-citanya. cita-citaku memang menjadi guru, Guru SD dan guru TK. karena memang aku menyukai anak kecil.

tapi, apa bisa aku mewujudkan cita-cita ku, sedangkan pemikiran untuk lanjut sekolah belum ada di pikiranku, aku ingin bekerja terlebih dahulu untuk membantu mamahku, dan untuk mengumpulkan biaya kuliahku. sebenarnya aku dipaksa untuk kuliah di STPDN Jatinangor, tapi aku sangat menolaknya. karena aku ingin membahagiakan dan tidak mau berdosa pada mamahku, jadinya aku menuruti apa kata mamahku. aku didaftarkan untuk masuk STPDN, sudah lunas bayar pendaftaran, dan waktunya untuk berangkat ke jatinangor mengikuti tes fisik dan sebagainya. malah aku membatalkan kepergianku untuk ikut kesana. karena aku sangat tidak kuat untuk fisiknya. maafkan aku mah, untuk kali ini aku tidak menuruti apa kata mamah. tapi mamahku sangat mengerti kondisi ku.

Hari ini, tanggal 20 september. aku melamar kerja di salah satu  perusahaan . tepat tanggal 21 september aku diterima kerja di perusahaan itu. aku nikmati pekerjaan itu sampai akhirnya 3 bulan berlalu, aku mendaftarkan disalah satu Universitas Negri yang didirikan oleh pemerintah. setiap jumat dan sabtu jam kerjaku di potong ,hemm begitupun gaji ku hehe...

sangat menikmati sekali pekerjaan ku dan kuliahku ini yang memang orang-orangnya sangat baik. aku mengambil jurusan P..... karena aku menruti apa kata mamahku, dan akli ini aku ga boleh gagal. PNS yang sedang aku kejar saat ini, karena aku ingin seperti mamah. seorang PNS yang sering membantu orang-orang yang membutuhkan. :)

aku heran, kenapa orang-orang selalu mengejekku. " gimana ayahnya? ada kabar ga? ko lupa sih sama anaknya sendiri" itu lah perkataan orang lain. apa yang jawab, aku hanya tersenyum.. dan menjawab " ga ada kabar, soalnya rumahnya jauh dan tidak mempunya handphone. ayah ga lupa ko sama anak-anaknya" . itu lah yang aku jawab.

adzan dzuhur pun berkumandang, aku mengambil air wudhu dan menjalankan perintah-Nya, berdoa untuk keselamatan dunia akhirat keluarga ku, dan paling utama berdoa untuk ayahku disana " ya allah, dimanapun dia, dalam kondisi apapun dia tolong selamatkan dan di berikan kesehatan untuk dia dan keluarganya, selamatkanlah kandungan istirnya agar bayi yang dikandungnya lahir di dunia dan menjadi adik tiri ku."

siangnya aku mendengar kabar kalau istri ayah sudah melahirkan berkelamin laki-laki, dan berwajah ganteng. "tuhan, terimakasih engkau telah mendengar doaku. engkau berikan bayi laki-laki yang dapat menjaga ayahku dan ibunya. engkau memberikannya karena aku memang sangat menginnginkan adikku itu kahir dgn kelamin laki-laki. agar dia menjadi anak yang soleh, sabar seperti ayahku, bisa menjaga ku dan adikku yang pertama"

sampai saat ini aku belum bisa melihat atau menjenguk istri ayahku dan adik tiriku, karena mamah belum mengizinkan aku .

pada tahun 2013, mamah seperti nya sudah terbuka hatinya. sudah musnah ilmu yang dilarang allah, yang di masukkan oleh pria itu.,

" mamah salah, mamah harusnya ga percaya sama omongan dia. dia ngebuat mamah lupa, lupa sama ayah,Mita, dan kamu. dari dulu mereka menginginkan mamah tidak punya suami, mereka tidak ingin melihat kita hidup senang. jadi dikenalkanya mamah dengan pria itu sebagai perusak rumah tangga mamah. sebenarnya mamah sayang sama ayah, ayah kamu adalah orang yang sangat sabar, baik. coba mamah tidak melakukan hal bodoh seperti itu, sekarang cuma kamu dan mita yang mamah harapkan, biarkan orang mau ngomong apa? yang penting kamu maju, buktikan kalau kamu bisa menjadi orang sukses,nak! buktikan pada mereka yang sirik sama kita. kapan-kapan kalau mamah punya rezki dan kamu punya rezki yang banyak ,kita temui ayah dan keluargnya disana. " nasihat mamah yang aku dengar saat kita sedang bercerita.

memang aku adalah orang yang sangat tertutup dan pendiam, aku hanya bisa menangis menangis dan menangis mendengarkan celotehan mamahku, dan aku hanya menjawab dua kata "iya mamah" .

aku merenungkan pembicaraan waktu sore itu , merenung sambil memikrikan harus bagaimana aku kedepanya.

aku harus sukses, aku harus menuruti apa kata mamahku jika ingin menjadi orang. aku harus buktikan sama semua orang yang sirik, terutama keluarga dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun