Mohon tunggu...
Nindya Dipta
Nindya Dipta Mohon Tunggu... -

wanita adalah berlian yang paling berharga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolong Jangan Rebut Kebahagian Kami

9 Mei 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:52 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

beberapa selang hari kemudian, aku pulang sekolah menuju rumah pacarku yang memang sangat dekat dengan sekolahanku, aku memang begitu bandel saat itu. tapi bukan berarti aku wanita yang suka berkeliaran malam, aku hanya ingin mencurahkan apa yang ada di hatiku, apa yang aku rasakan. karena memang mamahku adalah seorang wanita karir yang bekerja smpai matahari terbenam,dan aku juga tidak begitu dekat dengan beliau,dan tidak pernahmencurahkan tentang apa yang terjadi pada diriku. makanya aku sering sekali mengunjungi rumah kekasihku untuk bertukar cerita , bukan untuk hal negative.

waktu itu memang sedang ada nenekku yang datang dari sukabumi, malamnya aku di telpon untuk segera pulang, nada kakak ku yang sangat cemas dan menangis saat menelpon ku "kamu dimana? bisa cepet pulang tidak. ini penting, kamu harus pulang sekarang" kata kakakku.

"aku lagi lagi dirumah teman ka, iya sebentar lagi aku pulang. tapi ada apa? kenapa kk menangis? " nada ku cemas. "sudah, cepat pulang saja. mamah kamu itu!" memberikan pernyataan yang sangat membingungkan. "ada apa sama mamah ku, kenapa dia? mamah ga apa-apa kan?" kataku sambil menangis. lalu pembicaraan ku di lanjut oleh nenekku yang memang menyuruhku segera pulang.

"nak, kamu dimana? cepatlah pulang." nenek menangis tersendak. setelah nenekku menyuruhku pulang kerumah, akhirnya aku menurut kepada nenekku, memang aku sayang sekali kepada nenekku,aku sering dimanjanya oleh beliau.

sesampainya aku dirumah, ku melihat bajuku telah berserakan diluar, semua baju ku di keluarkanya dari lemari. entah ada apa ini, pertanyaan di kepalaku begitu banyak. diteras rumah ada seorang wanita yang sedang duduk memasang wajah yang sangat menyeramkan, itu adalah mamahku.

"assalamu'alaikum," kataku ketakutan, tapi tidak ada satu pun yang menjawab salamku itu. "kak,ada apa ini? ko baju aku di keluarkan semuanya" dengan mimik wajah yang sangat sedih. "kita ketauan kalau waktu itu kita menemui ayah mu," .

"pergi lo dari rumah ini, susulin ayah lo kalau emang lo mau tinggal sama ayah. gw ga butuh anak kaya lo. bawain baju-baju lo dari rumah ini" bentak mamah yang sangat emosi dan sangat marah.

disitu aku hanya bisa menangis, dan ga bisa berkata apa-apa. "ya allah, ini salahku. aku ga berniat menyakiti hati mamah, tapi aku rindu sekali pada ayah. rindu ku itu yang membawa aku untuk menemui ayah, rinduku itu yang membuat aku di usir dari rumah ini. tapi apa salah aku menemui ayah, ya!! memang salah, aku menemui ayah tidak izin terlebih dahulu kepada mamah, mungkin itu yang membuat mamah marah besar kepadaku." dalam hatiku sambil memohon ampun.

aku membawa baju ku untuk kerumah tante ku, sambil menangis aku berjalan menuju rumah tante ku, tidak lama kemudian, ada yang memanggilku. "heh, mau kemana lo. mau pergi kemana? masuk ga lo kerumah" tahan mamah untuk aku jangan pergi dari rumah. sungguh aneh, mamah yang mengusirku justru mamah yang memintaku untuk kembali kerumah.mamah memang kasar bahasanya karena mamah dibesarkan di jakarta.

beberapa hari masalah itu telah usai, lega rasanya. tapi aku selalu dicurigai oleh mamah jika aku pergi kemana-mana. dan aku pun di pantau keras untuk tidak bertemu oleh ayah .

tahun 2012, tidak terasa sebentar lagi menuju UN. aku mengikuti bimbel disekolah bersama teman-teman. apa aku yakin bahwa aku bisa mengerjakan UN setelah perceraian kedua orangtua ku ini? entah lah, tugas ku adalah, belajar dan berdoa, hanya itu yang aku punya saat ini. akhirnya aku lulus SMA, dan aku pun sangat bingung harus melanjutkan kemana? sementara teman-temanku sudah punya rencana masing-masing untuk mengejar cita-citanya. cita-citaku memang menjadi guru, Guru SD dan guru TK. karena memang aku menyukai anak kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun