Mohon tunggu...
Nindya Dipta
Nindya Dipta Mohon Tunggu... -

wanita adalah berlian yang paling berharga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tolong Jangan Rebut Kebahagian Kami

9 Mei 2013   09:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:52 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ayah pergi .......

ayah tidak disini lagi...

tengah malam aku bersujud kepada yang maha kuasa, " Tuhan, kenapa semuanya terjadi pada keluarga hamba. apa maksud pria itu mendekati mamahku, kenapa dia tertawa di atas kesedihan yang aku rasakan, ini ga adil tuhan??? kapan aku bisa bahagia seperti mereka, mempunyai keluarga yang benar-benar utuh dan harmonis. aku rindu ayah..aku rindu mamahku yang sangat menyayangiku dulu, aku merasa mamahku berubah semenjak kenal dengan pria itu,tolong hamba ya allah. cobaan ini sungguh berat untuk hamba jalani,beri petunjukmu untuk hamba yang sangat lemah ini"

berbulan-bulan aku tidak bertemu dengan ayahku, terasa sekali rindu yang ada di dalam hati ini.

dan akhirnya aku mendengar ayah ku menikah lagi dengan seorang wanita desa, aku disini hanya bisa mendoakan mereka bahagia. dan semoga cepat di berikan momongan yang akan menjadi adik tiri ku nantinya :')

semenjak ayahku menikah lagi , kami sangat jarang bertemu dikarenakan rumah mereka sangat jauh,anehnya aku dilarang bertemu ayah oleh mamahku. "awas ya, kalau kamu ketemu ayah. nanti mamah usir kamu dari rumah, biarin kamu ikut sama ayah kmu. tapi jangan salhin mamah kalau hidup kamu sengsara" bentak mamah.

aku hanya bisa menundukkan kepala sambil mengeluarkan air mata. harus gimana aku? sedangkan aku sangat rindu. akhirnya aku bertujuan untuk mengunjungi ayahku di kediamanya, aku bersama kekasihku yang sudah 3 tahun berpacaran dan kakak sepupuku bersama kekasihnya. senang rasanya ingin menemukan ayah ku, melihat senyumnya lagi mendengar canda tawanya. dengan modal nekat mengunjungi ayahku,tak peduli apa yang terjadi padaku nanti jika mamah mengetahui apa yang aku lakukan.

perjalanan jauh kami tempuh bersama kekasihku dan kedua saudaraku. sampai di tempat kediaman beliau. mereka menyambut hangat kedatanganku, senyum yang merekah di bibir mereka menandakan mereka kerap bahagia hidup bersama walaupun rumah yg sangat tidak layak di tempati dan perekonomian sangat kekurangan. tapi mereka bahagia.

ku panggil ayah dari kejauhan memandang " ayah.......aku kangen sama ayah, aku sayang sama ayah". ayah menghampiriku dan memeluk erat tubuhku yang aku yakin ayah juga merasakan rindu yang tak tertahan, sangat disayangkan mita adikku tidak ikut mengunjungi ayah. karena mereka berdua sangat dekat sekali, dan aku juga yakin yang paling ayah kangenin adalah adikku mita.

pelukan beliau baru aku rasakan lagi setelah 1 tahun tidak bertemu, sangat hangat dan tidak ingin aku lepaskan. ayah memanjakanku dengan pelukanya itu, diciumnya keningku diiringi air matanya yang berjatuhan dari kelopak matanya.

waktu begitu cepat berlalu, sudah menunjukkan pukul 3 sore, waktunya kami ber empat pamit untuk menuju pulang kerumah. aku ga tau kapan lagi aku akan bertemu dengan beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun